Makassar (ANTARA Sulsel) - Tim Karate Indonesia optimistis bisa memenuhi target merebut satu medali emas pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
Manajer Karate Indonesia Delphinus Rumahorbo di Makassar, Jumat, mengatakan seluruh atlet yang dipersiapkan sudah memiliki pengalaman di berbagai kejuaraan dunia.
Seluruh karateka juga telah mempersiapkan diri cukup matang menjelang Asian Games 2014.
"Kita memang ditarget satu emas pada pelaksanaan kali ini. Untuk peluang, meski tidak mudah namun tetap terbuka lebar. Kita juga fokus memanfaatkan waktu tersisa untuk lebih memaksimalkan persiapan seluruh tim," katanya.
Pada Asian Games 2010 di China, kata dia, kontingen Indonesia gagal mempersembahkan medali emas. Kondisi itu tidak akan terulang melihat kemampuan dan pengalaman seluruh karateka yang bergabung di pelatnas.
Dia belum bisa memastikan soal kemungkinan komposisi pelatnas berubah.
Akan tetapi, katanya, satu hal yang pasti bahwa Kejuaraan Nasional Piala Kasad 2014 di Makassar akan menjadi salah satu penilaian terhadap peluang atlet.
"Sebelumnya kita dapat dua medali perak dan perunggu. Soal komposisi pelatnas yang ada, apakah akan mengalami perubahan atau tidak itu tergantung PB Forki dan Bidang Pembinaan. Namun kita berharap seluruh atlet yang terpilih mampu membuktikan kualitasnya," katanya.
Pelatih Karate Sulsel Mursalim Badoo menyatakan tiga atlet andalannya yang bergabung dalam pelatnas, yakni Hendro Salim (kumite +84 kilogram putra), Wiwik Pratiwi (kumite -68 kilogram putri), dan Faisal Zainuddin (kata perorangan putra) memiliki potensi memberikan prestasi terbaiknya.
Bahkan, katanya, Hendro Salim dan Faisal sudah membuktikan layak memperkuat Indonesia, setelah mampu merebut medali emas pada Kejuaraan Nasional Karate Piala Kasad di Gedung Celebes Convention Centre (CCC) Makassar, 3-5 April 2014.
Ia mengatakan Wiwik Pratiwi, meski hanya meraih medali perak, bukan berarti mengalami penurunan. Kekalahan Wiwik dinilai karena kurang fokus dalam mengubah strategi, sebab dia justru sempat unggul 4-0 dari lawannya dari Jatim.
"Kami berharap ketiganya bisa memperkuat timnas sekaligus memberikan prestasi maksimal di Asian Games 2014. Faisal juga memiliki pengalaman sebagai periah perunggu Asian Games 2010," ujarnya. MH Atmoko
Manajer Karate Indonesia Delphinus Rumahorbo di Makassar, Jumat, mengatakan seluruh atlet yang dipersiapkan sudah memiliki pengalaman di berbagai kejuaraan dunia.
Seluruh karateka juga telah mempersiapkan diri cukup matang menjelang Asian Games 2014.
"Kita memang ditarget satu emas pada pelaksanaan kali ini. Untuk peluang, meski tidak mudah namun tetap terbuka lebar. Kita juga fokus memanfaatkan waktu tersisa untuk lebih memaksimalkan persiapan seluruh tim," katanya.
Pada Asian Games 2010 di China, kata dia, kontingen Indonesia gagal mempersembahkan medali emas. Kondisi itu tidak akan terulang melihat kemampuan dan pengalaman seluruh karateka yang bergabung di pelatnas.
Dia belum bisa memastikan soal kemungkinan komposisi pelatnas berubah.
Akan tetapi, katanya, satu hal yang pasti bahwa Kejuaraan Nasional Piala Kasad 2014 di Makassar akan menjadi salah satu penilaian terhadap peluang atlet.
"Sebelumnya kita dapat dua medali perak dan perunggu. Soal komposisi pelatnas yang ada, apakah akan mengalami perubahan atau tidak itu tergantung PB Forki dan Bidang Pembinaan. Namun kita berharap seluruh atlet yang terpilih mampu membuktikan kualitasnya," katanya.
Pelatih Karate Sulsel Mursalim Badoo menyatakan tiga atlet andalannya yang bergabung dalam pelatnas, yakni Hendro Salim (kumite +84 kilogram putra), Wiwik Pratiwi (kumite -68 kilogram putri), dan Faisal Zainuddin (kata perorangan putra) memiliki potensi memberikan prestasi terbaiknya.
Bahkan, katanya, Hendro Salim dan Faisal sudah membuktikan layak memperkuat Indonesia, setelah mampu merebut medali emas pada Kejuaraan Nasional Karate Piala Kasad di Gedung Celebes Convention Centre (CCC) Makassar, 3-5 April 2014.
Ia mengatakan Wiwik Pratiwi, meski hanya meraih medali perak, bukan berarti mengalami penurunan. Kekalahan Wiwik dinilai karena kurang fokus dalam mengubah strategi, sebab dia justru sempat unggul 4-0 dari lawannya dari Jatim.
"Kami berharap ketiganya bisa memperkuat timnas sekaligus memberikan prestasi maksimal di Asian Games 2014. Faisal juga memiliki pengalaman sebagai periah perunggu Asian Games 2010," ujarnya. MH Atmoko