Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan pemulihan dan melestarikan lingkungan melalui Gerakan Sulsel Menanam.
"Mari kita melakukan pemulihan dan melestarikan lingkungan. Pemulihan dan pelestarian lingkungan ini sangat mendasar, dan sebagai upaya untuk menurunkan emisi rumah kaca," katanya dalam sambutannya pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kantor PT Semen Tonasa Indonesia di Kabupaten Pangkep, Rabu.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), terdapat 2,1 juta kepala keluarga di Sulsel. Dengan 2,1 juta kepala keluarga ini, apabila serentak melakukan penanaman dalam sebulan, maka ada 2,1 juta pohon baru yang tumbuh di Sulsel.
"Jadi dengan menanam pohon 2,1 juta, 2,4, juta, 3 juta pohon per bulan, maka nanti Sulawesi Selatan oksigennya akan menjadi bagus. Insyaallah kita semua akan panjang umur," katanya.
Ia menyatakan tentang kaitan pelestarian lingkungan dan kepariwisataan.
"Nanti Sulawesi Selatan tinggal mengatakan kepada orang-orang, kalau anda mau sehat dan dapat oksigen terbaik maka datang ke Sulawesi Selatan. Jadi kita akan jadikan sebagai wisata kesehatan," katanya.
Target ingin dicapai dari Hari Lingkungan Sedunia sesuai arahan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, yakni pemulihan dan pelestarian lingkungan hidup serta penurunan emisi rumah kaca.
"Pemulihan lingkungan, pelestarian lingkungan dan penurunan emisi rumah kaca, salah satu yang harus kita lakukan adalah memperbanyak ekosistem ekonomi hijau dan sistem ekonomi biru," katanya.
Berbagai jenis pohon yang bisa ditanam, seperti padang lamun, mangrove di laut, dan buah-buahan.
"Jadi bapak dan ibu mari kita tunaikan Gerakan Sulsel menanam, yang ditanam silakan boleh rumput laut, padang lamun, mangrove, dan tanaman lainnya, buah-buah boleh, kelapa boleh, pisang boleh, sukun boleh, durian boleh, yang nggak boleh adalah tidak menanam," kata Zudan.
Sebanyak 24 daerah di Sulsel serentak melakukan penanaman sejumlah pohon, antara lain Kabupaten Maros 2.000 pohon, Takalar 3.000 pohon, Soppeng 5.000 pohon, Bulukumba 10.000 pohon, Luwu Utara 1.400 pohon, Kota Parepare 2.000 pohon, Toraja Utara 3.000 pohon, sedangkan seluruh daerah lainnya hadir secara virtual dalam acara tersebut.
"Terima kasih semua kabupaten kota se-Sulsel dan seluruh masyarakat Sulsel sudah memulai untuk menuju ekonomi hijau dan ekonomi biru," katanya.
Sementara itu, Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau (MYL) menyampaikan, Pemkab Pangkep setiap tahunnya berkomitmen dan berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan dengan banyak menanam pohon.
"Kami berkolaborasi dengan perusahaan dan kampus dan mahasiswa dalam kegiatan penanaman pohon, mangrove dan terumbu karang, " katanya.
"Mari kita melakukan pemulihan dan melestarikan lingkungan. Pemulihan dan pelestarian lingkungan ini sangat mendasar, dan sebagai upaya untuk menurunkan emisi rumah kaca," katanya dalam sambutannya pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kantor PT Semen Tonasa Indonesia di Kabupaten Pangkep, Rabu.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), terdapat 2,1 juta kepala keluarga di Sulsel. Dengan 2,1 juta kepala keluarga ini, apabila serentak melakukan penanaman dalam sebulan, maka ada 2,1 juta pohon baru yang tumbuh di Sulsel.
"Jadi dengan menanam pohon 2,1 juta, 2,4, juta, 3 juta pohon per bulan, maka nanti Sulawesi Selatan oksigennya akan menjadi bagus. Insyaallah kita semua akan panjang umur," katanya.
Ia menyatakan tentang kaitan pelestarian lingkungan dan kepariwisataan.
"Nanti Sulawesi Selatan tinggal mengatakan kepada orang-orang, kalau anda mau sehat dan dapat oksigen terbaik maka datang ke Sulawesi Selatan. Jadi kita akan jadikan sebagai wisata kesehatan," katanya.
Target ingin dicapai dari Hari Lingkungan Sedunia sesuai arahan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, yakni pemulihan dan pelestarian lingkungan hidup serta penurunan emisi rumah kaca.
"Pemulihan lingkungan, pelestarian lingkungan dan penurunan emisi rumah kaca, salah satu yang harus kita lakukan adalah memperbanyak ekosistem ekonomi hijau dan sistem ekonomi biru," katanya.
Berbagai jenis pohon yang bisa ditanam, seperti padang lamun, mangrove di laut, dan buah-buahan.
"Jadi bapak dan ibu mari kita tunaikan Gerakan Sulsel menanam, yang ditanam silakan boleh rumput laut, padang lamun, mangrove, dan tanaman lainnya, buah-buah boleh, kelapa boleh, pisang boleh, sukun boleh, durian boleh, yang nggak boleh adalah tidak menanam," kata Zudan.
Sebanyak 24 daerah di Sulsel serentak melakukan penanaman sejumlah pohon, antara lain Kabupaten Maros 2.000 pohon, Takalar 3.000 pohon, Soppeng 5.000 pohon, Bulukumba 10.000 pohon, Luwu Utara 1.400 pohon, Kota Parepare 2.000 pohon, Toraja Utara 3.000 pohon, sedangkan seluruh daerah lainnya hadir secara virtual dalam acara tersebut.
"Terima kasih semua kabupaten kota se-Sulsel dan seluruh masyarakat Sulsel sudah memulai untuk menuju ekonomi hijau dan ekonomi biru," katanya.
Sementara itu, Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau (MYL) menyampaikan, Pemkab Pangkep setiap tahunnya berkomitmen dan berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan dengan banyak menanam pohon.
"Kami berkolaborasi dengan perusahaan dan kampus dan mahasiswa dalam kegiatan penanaman pohon, mangrove dan terumbu karang, " katanya.