Garut, Jawa Barat (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gempa yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Senin sore, dipicu aktivitas deformasi batuan di lempeng subduksi Laut Banda.

Gempa bumi tipe sekunder. Analisis mekanisme sumbernya menunjukkan pergerakannya adalah gaya geser ke atas atau gaya dorong miring , kata Daryono, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG dalam keterangan yang diterima di Garut, Jawa Barat, Senin.

Namun, dia memastikan gempa berkekuatan 6 SR tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami.

Sebelumnya, Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG melaporkan gempa berkekuatan 6 magnitudo mengguncang Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Senin sore sekitar pukul 16.55 WIB.

Gempa bumi terletak di laut dengan koordinat 7,24° LS; 130,08° BT terletak 158 kilometer barat laut Tanimbar, pada kedalaman 116 kilometer.

Selain di Pantai Utara Maluku Barat Daya, gempa juga beberapa saat dirasakan warga di Kepulauan Dawelor Dawera, Babar, Amahai, dan Saumlaki dengan skala intensitas IV MMI. Kemudian Kabupaten Kota Langgur dan Tual dengan skala intensitas III MMI.

Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, hingga hasil analisis komprehensif terhadap peristiwa tersebut dilaporkan oleh BMKG.

Hasil analisa biasanya diperoleh masyarakat dengan mengakses aplikasi online InfoBMKG, media sosial infoBMKG, atau bisa langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.* online InfoBMKG, media sosial infoBMKG, atau bisa langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.*



 

Pewarta : M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024