Makassar (ANTARA Sulsel) - Tim Pengendalian Iinflasi Daerah (TPID) Sulawesi Selatan menilai jika kecenderungan inflasi yang terjadi di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua itu dikarenakan faktor transportasi.

"Rakorwil yang dilaksanakan di Bank Indonesia dengan menghadirkan para TPID se Sulampua menyatakan jika kecenderungan inflasi itu karena disebabkan oleh masalah transportasi," ujar Ketua Forum Koordinasi Pemantaua dan Pengendalian Inflasi Pemprov Sulsel Muhammad Firda di Makassar, Selasa.

Ia mengatakan, TPID pada Rakorwil se Sulampua selanjutnya akan mengajak dan menghadirkan para pelaku kepentingan lainnya seperti pimpinan Pelabuhan di masing-masing daerah serta para pengusaha transportasinya.

Disebutkannya, dalam Rakorwil itu, hampir semua peserta rapat yang didominasi oleh TPID provinsi mengeluhkan sistem transportasi baik yang terlambat maupun kapal khusus untuk mengangkut beberapa kebutuhan seperti hewan ternak.

"Setelah Rakornas kita selenggarakan pada bulan Mei, selanjutnya kita akan gelar lagi Rakorwil di wilayah Palu, Sulawesi Tengah dan disana kita akan mengajak para pelaku transportasi serta pimpinan pelabuhannya," katanya.

Muhammad Firda menuturkan, pengangkutan bahan pangan yang selama ini banyak dilakukan melalui transportasi laut seringkali menimbulkan berbagai masalah.

Beberapa permasalahan yang dimaksudnya, mahalnya biaya kepelabuhanan dan lamanya bongkar muat yang sering terjadi di pelabuhan sehingga memicu disparitas (perbedaan) harga di beberapa wilayah.

"Kami akan mengundang para pimpinan pelabuhan dan juga GM Pelindo, GM Pelni juga untuk membantu kami melakukan sinergitas (saling mendukung) terkait permasalahan transportasi ini," tuturnya.

General Manager Terminal Petikemas Makassar, Budi Revianto, menyatakan, tahun ini pihaknya lebih fokus untuk peningkatan pelayanan dengan penambahan dua unit rubber tyred gantry (RTG), dan peningkatan sistem IT serta pembenahan areal operasional.

"Dengan penambahan yang dilakukan, layanan pengangkutan arus barang akan lebih cepat dan mengurangi cost atau biaya tunggu di pelabuhan," jelasnya.

Sebelumnya juga disebutkan, pada perkembangan terkini yang ada, inflasi di Sulampua yang meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Papua dan Papua Barat itu hingga periode Maret 2014 menunjukkan perlambatan.

Laju inflasi tercatat 6,64 persen year on year (yoy), melemah dibandingkan inflasi di akhir tahun 2013 yang tercatat sebesar 7,02 persen (yoy). Angka inflasi Sulampua tersebut juga tetap dibawah inflasi nasional yang pada Maret 2014 tercatat sebesar 7,32 persen (yoy).

"Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh TPID se Sulampua yang berhasil mensinergikan antara aksi menekan inflasi dengan upaya peningkatan produksi sektor-sektor utama daerah, patut diapresiasi," ucapnya. Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024