Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proses pemasangan 360 alat pompa di Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis, sebagai langkah persiapan menjaga produktivitas petani menghadapi musim kemarau panjang.
"Yang sudah diproses di lapangan ada 360 pompa, yang kita harapkan pada saat di Sulsel kering panjang, panas, gelombang panas, tidak mengganggu produktivitas para petani," kata Presiden Jokowi di sela peninjauan pompanisasi di Kabupaten Sinjai, Sulsel, Kamis.
Presiden Jokowi mengatakan program pompanisasi di Sulsel tetap berlanjut pada saat cuaca hujan deras. Hal itu sebagai bentuk persiapan menghadapi kemarau panjang.
"Sekarang memang kita memasang pas masih hujan deras, nggak apa-apa, ini persiapan," ucap Presiden Jokowi.
Dikatakan Kepala Negara, cuaca panas yang melanda berbagai belahan dunia telah memicu dampak kekeringan, bahkan berimbas pada penurunan produktivitas pangan di negara setempat.
"Semua negara mengalami kekeringan, semua negara mengalami penurunan produktivitas berasnya, sehingga kita nggak mau, sehingga kita kejar dengan cara pompanisasi," kata Presiden Jokowi.
Program pompanisasi lahan pertanian, lanjut Presiden Jokowi, tidak hanya dilakukan di Provinsi Sulsel, tapi juga berlangsung di lumbung-lumbung padi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, dan daerah penghasil pertanian lainnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi meminta Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan bantuan 70 ribu pompa untuk lahan pengairan sawah dan pertanian sebagai mitigasi bencana kekeringan yang diprediksi melanda Indonesia pada Juli hingga Oktober 2024.
Presiden Jokowi memastikan Kementan akan berupaya memenuhi kebutuhan pompa secara keseluruhan untuk memastikan seluruh area produksi dapat tercukupi.
"Yang sudah diproses di lapangan ada 360 pompa, yang kita harapkan pada saat di Sulsel kering panjang, panas, gelombang panas, tidak mengganggu produktivitas para petani," kata Presiden Jokowi di sela peninjauan pompanisasi di Kabupaten Sinjai, Sulsel, Kamis.
Presiden Jokowi mengatakan program pompanisasi di Sulsel tetap berlanjut pada saat cuaca hujan deras. Hal itu sebagai bentuk persiapan menghadapi kemarau panjang.
"Sekarang memang kita memasang pas masih hujan deras, nggak apa-apa, ini persiapan," ucap Presiden Jokowi.
Dikatakan Kepala Negara, cuaca panas yang melanda berbagai belahan dunia telah memicu dampak kekeringan, bahkan berimbas pada penurunan produktivitas pangan di negara setempat.
"Semua negara mengalami kekeringan, semua negara mengalami penurunan produktivitas berasnya, sehingga kita nggak mau, sehingga kita kejar dengan cara pompanisasi," kata Presiden Jokowi.
Program pompanisasi lahan pertanian, lanjut Presiden Jokowi, tidak hanya dilakukan di Provinsi Sulsel, tapi juga berlangsung di lumbung-lumbung padi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, dan daerah penghasil pertanian lainnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi meminta Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan bantuan 70 ribu pompa untuk lahan pengairan sawah dan pertanian sebagai mitigasi bencana kekeringan yang diprediksi melanda Indonesia pada Juli hingga Oktober 2024.
Presiden Jokowi memastikan Kementan akan berupaya memenuhi kebutuhan pompa secara keseluruhan untuk memastikan seluruh area produksi dapat tercukupi.