Palu (ANTARA Sulsel) - Sejumlah warga menjarah rumah polisi di komplek asrama Polsek Biau, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, ketika penghuninya mengungsi akibat kerusuhan di daerah itu sejak Sabtu (19/4).

"Isi rumah Wakapolres juga dijarah," kata Pejabat Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah Kompol Rostin Tumaloto di Palu, Minggu.

Dia mengatakan sekitar 12 rumah di asrama serta beberapa rumah kos yang dihuni polisi juga tidak luput dari jarahan massa.

Barang-barang yang bisa dijarah dibawa kabur warga, sementara perabot rumah yang tidak bisa diangkut dibakar di halaman rumah.

Rostin menuturkan ada polisi yang kehilangan uang Rp20 juta, padahal dana pinjaman itu baru cair dari bank.

"Tidak bisa diselamatkan, kasihan," ujar Rostin.

Selain itu, sebuah rumah pribadi yang diduga milik polisi juga dibakar massa.

Saat ini Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto telah tiba di Kabupaten Buol untuk turut meredakan situasi di daerah itu.

Ari Dono bersama bersama sejumlah pejabat utama di Kabupaten Buol juga telah melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat untuk menyelesaikan ketegangan agar tidak meluas.

Kericuhan itu sendiri dipicu oleh kekalahan tim sepak bola Persbul Buol saat melawan tim dari Persiwangi Banyuwangi dengan skor 1-2, dalam lanjutan pertandingan Divisi II Liga Indonesia, Sabtu sore (19/4).

Akibat kekalahan kandang itu, sebagian pendukung Persbul Buol meluapkan kekecewaannya dengan melempari dan merusak sejumlah barang di sekitar stadion.

Polisi kemudian mencoba menenangkan warga dan memberikan sejumlah tembakan peringatan namun hal itu tidak digubris warga.

Kerushan itu menyebabkan sejumlah warga dan polisi terluka akibat terkena lemparan benda keras. Santoso

Pewarta : Riski Maruto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024