Jakarta (ANTARA) - Petenis nomor satu dunia Iga Swiatek menang 6-4, 6-3 atas petenis Kroasia Petra Martic untuk memperpanjang kemenangan menjadi 21 pertandingan, yang membawanya ke babak ketiga Wimbledon.
Dia belum pernah kalah dalam satu pertandingan pun di WTA Tour sejak Grand Prix Tenis Porsche pada pertengahan April.
Menurut catatan WTA, dikutip Jumat, Swiatek menjadi petenis pertama yang memenangi lebih dari 20 pertandingan berturut-turut sebagai peringkat 1 dunia sejak Serena Williams antara Final WTA 2014 dan Madrid 2015.
Swiatek akan menghadapi juara Rothesay Classic Yulia Putintseva untuk memperebutkan tempat di babak 16 besar, Sabtu (6/7). Ia unggul 4-0 melawan Putintseva dan telah memenangi delapan set yang telah mereka mainkan.
"Ketika Anda berpindah ke permukaan mana pun, beberapa pertandingan pertama tidak akan terasa nyaman dan Anda harus menerimanya," kata Swiatek.
"Tetapi melihat bagaimana saya bermain di lapangan latihan, saya merasa seperti saya mengalami kemajuan setiap tahunnya, dan setiap tahunnya sedikit lebih cepat bagi saya, proses beradaptasi dengan permukaan."
Swiatek memperpanjang rekornya melawan Martic menjadi 4-0 melalui sepasang break yang oportunistik. Keduanya saling bertukar servis pada set pembuka hingga Swiatek mengonversi satu-satunya break point pada set tersebut, mematahkan servis dengan pukulan forehand tanpa henti untuk menutup set berdurasi 50 menit.
Perfeksionisme Swiatek nyaris mengalahkannya di set kedua. Rasa frustrasinya muncul ketika ia berjuang untuk membuka skor dan melarikan diri dari Martic, yang terjatuh di awal set pertama sehingga memerlukan waktu istirahat medis.
Swiatek mengesampingkan rasa frustrasinya saat set kedua mendekati akhir. Dia bekerja keras untuk mematahkan Martic menjadi 5-3 dan menutup kemenangan dengan mudah.
Dia belum pernah kalah dalam satu pertandingan pun di WTA Tour sejak Grand Prix Tenis Porsche pada pertengahan April.
Menurut catatan WTA, dikutip Jumat, Swiatek menjadi petenis pertama yang memenangi lebih dari 20 pertandingan berturut-turut sebagai peringkat 1 dunia sejak Serena Williams antara Final WTA 2014 dan Madrid 2015.
Swiatek akan menghadapi juara Rothesay Classic Yulia Putintseva untuk memperebutkan tempat di babak 16 besar, Sabtu (6/7). Ia unggul 4-0 melawan Putintseva dan telah memenangi delapan set yang telah mereka mainkan.
"Ketika Anda berpindah ke permukaan mana pun, beberapa pertandingan pertama tidak akan terasa nyaman dan Anda harus menerimanya," kata Swiatek.
"Tetapi melihat bagaimana saya bermain di lapangan latihan, saya merasa seperti saya mengalami kemajuan setiap tahunnya, dan setiap tahunnya sedikit lebih cepat bagi saya, proses beradaptasi dengan permukaan."
Swiatek memperpanjang rekornya melawan Martic menjadi 4-0 melalui sepasang break yang oportunistik. Keduanya saling bertukar servis pada set pembuka hingga Swiatek mengonversi satu-satunya break point pada set tersebut, mematahkan servis dengan pukulan forehand tanpa henti untuk menutup set berdurasi 50 menit.
Perfeksionisme Swiatek nyaris mengalahkannya di set kedua. Rasa frustrasinya muncul ketika ia berjuang untuk membuka skor dan melarikan diri dari Martic, yang terjatuh di awal set pertama sehingga memerlukan waktu istirahat medis.
Swiatek mengesampingkan rasa frustrasinya saat set kedua mendekati akhir. Dia bekerja keras untuk mematahkan Martic menjadi 5-3 dan menutup kemenangan dengan mudah.