Makassar, (Antara Sulsel) - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI) menjadi tuan rumah pertemuan internasional bertajuk Asian Youth Green Camp se-Asia dengan delegasi 15 negara dimulai 21-27 April 2014 di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Hari ini dimulai pendaftaran dan registrasi peserta. Pembukaan dilakukan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin di Asrama Haji Sudiang, Makassar. Sedangkan pengurus HMI se-Indonesia juga mulai berdatangan," kata Ketua Panitia Ricky Valentino di Makassar, Senin.

Menurut dia, PB HMI akan serius mendorong dalam rangka pelestarian lingkungan hidup khususnya di Indonesia, karena sebagai paru-paru dunia yang begitu banyak laut, hutan dan sumber daya alam lainnya jika hal tersebut di eksploitasi secara signifikan maka akan berdampak buruk bagi negara-negara lain.

Pelestarian lingkungan di Indonesia merupakan program yang mendapat perhatian banyak pihak selama sepuluh tahun terakhir.

Komitmen pemerintah terhadap gerakan hijau (Green Way), gerakan menanam sejuta pohon, dan sejenisnya di selenggarakan dalam jajaran birokrasi tidak semata bertopang pada satu kementerian tapi harus melibatkan kementerian-kementerian lain, perguruan tinggi, swasta dan kelompok civil society.

Program Asian Youth Green Camp dilakukan dalam bentuk, open class dimana para peserta akan dibagi dalam beberapa kelas di lokasi perkemahan dan ada tiga materi yang akan diberikan kepada peserta yaitu kelas Hutan dan Lahan, Kelas Air dan Laut dan Kelas Udara.

Selama open class tersebut, lanjutnya, para peserta akan di fokuskan dengan materi-materi berdasarkan kelompok kelas masing-masing sehingga memudahkan para peserta untuk memahami tentang materi.

"Pemateri terdiri dari Kementrian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta beberapa pakar dan praktisi serta akademisi di bidang lingkungan hidup," jelasnya.

Sementara untuk kegiatan workshop, peserta akan mendapatkan pelatihan entang lingkungan selama sehari dengan pemateri dari kementrian, aktivis lingkungan, pemerhati lingkungan dan praktisi lingkungan dan akan berkembang menjadi diskusi dan tanya jawab.

Selain itu, kegiatan lain seperti visiting to, yakni peserta yang telah di bagi dalam beberapa kelas akan melakukan kunjungan untuk melihat langsung contoh hutan lindung, pelestarian Lahan, pengelolaan air bersih di Kabupaten Bantaeng.

"Alasan kami melakukan kunjungan ke Kabupaten Bantaeng, karena pada 2009 pertama kalinya kabupaten Bantaeng dibawah pimpinan HM. Nurdin Abdullah mendapatkan piagam Adipura kemudian pada tahun 2010 kabupaten Bantaeng sebagai daerah pertama di sulsel yang berhasil meraih penghargaan tertinggi dibidang lingkungan," ujarnya.

Sedangkan pada 2012 piala diberikan Kementerian Lingkungan Hidup yang diserahkan langsung Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, kemudian 2013 Kabupaten Bantaeng kembali meraih penghargaan tertinggi dibidang lingkungan, piala Adipura. Keberhasilan ini merupakan kali ketiga setelah Piagam Adipura di tahun 2009.

"Itu alasan kami mengapa memilih Bantaeng, karena saat ini menjadi kabupaten ke 13 di Indonesia yang menjadi jaringan kota hijau di dunia," tambahnya.

Program lain yakni Green Declaration, adalah dimana para peserta akan melahirkan beberapa rekomendasi terhadap lingkungan serta peserta kegiatan yang terdiri dari Pemuda Lingkungan se-Asia akan melakukan `Deklarasi Hijau` bertujuan mengajak pemuda khususnya mahasiswa untuk menjaga lingkungan.

Selain Wali Kota Makassar, pihak Panitia juga mengundang Wali Kota terpilih Mohammad Ramdhan Pomanto dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo karena dinilai punya peranan penting dalam membangun kota dimasa depan dengan program penghijauan dan lingkungannya.

Saat ditanyai mengapa Sulawesi Selatan, Kota Makassar dipilih, karena merupakan sentra Indonesia Timur yang konsen dalam pengambilan kebijakan terutama masalah lingkungan. Selain delegasi dari luar negeri dari Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Singapura, Ghana hingga Afika Selatan dan negara lainnya juga akan hadir utusan dari199 HMI se-Indonesia.

"Suatu kebanggan besar buat kami selaku tuan rumah dengan menggelar pertemuan pemuda secara internasional apalagi mengenaia isu lingkungan. Besar harapan kami agar pertemuan ini menghasilkan sesuatu yang positif bagi pemuda di Sulsel khusunya dan Indonesia pada umumnya," ujar Ketua Badko HMI Sulselbar Pahmuddin Kholik.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024