Makassar (ANTARA) - Sebanyak 160 orang atlet sepak takraw dari 23 kabupaten kota mengikuti Kejuaraan Daerah Sepak Takraw Sulsel 8-10 Juli 2024 di Gedung Mulo, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kejurda ini dilaksanakan untuk menjaring bibit atlit sepak takraw. Mereka akan memperebutkan medali di dua nomor, yakni inter regu dan double," papar Sekretaris Umum Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Sulawesi Selatan Nukrawi di Makassar pada Selasa.
Menurut dia, tujuan kejuaraan ini adalah meregenerasi atlet baru untuk dipersiapkan mengikuti turnamen berskala nasional dan internasional.
"Regenerasi atlit itu yang kita harapkan. Ini penting dalam pengembangan prestasi secara berkesinambungan," kata dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Makassar itu menekankan.
Nakrawi mengemukakan atlet yang dipersiapkan mengikuti PON 2024 di Aceh-Sumatera Utara September 2024 tidak dapat lagi mengikuti turnamen itu. Makanya dilaksanakan regenerasi secara cepat agar tidak tertinggal.
Ia menekankan, sepak takraw itu membutuhkan keterampilan dan teknik tinggi, serta latihan agar mahir memainkan permainan tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan latihan berkala agar atlet bisa berprestasi bagus. Sejauh ini, PSTI Sulsel penyumbang atlet terbanyak SEA Games, Asian Games dan turnamen lain.
"Ini yang kita harus pertahankan. Kalau kita tidak bisa pertahankan, maka prestasi di PON nanti akan turun. Itu otomatis. Makanya kita gelar Kejurda ini dengan membentuk tim pemandu bakat demi mencari atlet terbaik," kata Nukrawi.
"Kejurda ini dilaksanakan untuk menjaring bibit atlit sepak takraw. Mereka akan memperebutkan medali di dua nomor, yakni inter regu dan double," papar Sekretaris Umum Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Sulawesi Selatan Nukrawi di Makassar pada Selasa.
Menurut dia, tujuan kejuaraan ini adalah meregenerasi atlet baru untuk dipersiapkan mengikuti turnamen berskala nasional dan internasional.
"Regenerasi atlit itu yang kita harapkan. Ini penting dalam pengembangan prestasi secara berkesinambungan," kata dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Makassar itu menekankan.
Nakrawi mengemukakan atlet yang dipersiapkan mengikuti PON 2024 di Aceh-Sumatera Utara September 2024 tidak dapat lagi mengikuti turnamen itu. Makanya dilaksanakan regenerasi secara cepat agar tidak tertinggal.
Ia menekankan, sepak takraw itu membutuhkan keterampilan dan teknik tinggi, serta latihan agar mahir memainkan permainan tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan latihan berkala agar atlet bisa berprestasi bagus. Sejauh ini, PSTI Sulsel penyumbang atlet terbanyak SEA Games, Asian Games dan turnamen lain.
"Ini yang kita harus pertahankan. Kalau kita tidak bisa pertahankan, maka prestasi di PON nanti akan turun. Itu otomatis. Makanya kita gelar Kejurda ini dengan membentuk tim pemandu bakat demi mencari atlet terbaik," kata Nukrawi.