Sentani (ANTARA Sulsel) - Pencairan korban tenggelamnya sebuah kapal motor rakyat yang mengangkut 30 orang penumpang dari Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen menuju Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, masih terkendala cuaca yang kurang bagus.

Komandan Lantamal (Pangkalan Utama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut) X Jayapura Laksamana Pertama TNI Rudy Bangkinas mengatakan bahwa saat ini cuaca masih kurang bagus untuk wilayah Papua.

"Gelombang di laut bisa mencapai 2-3 meter sehingga harus menggunakan kapal yang panjang minimal 100 meter untuk mencari korban-korban ini," ujarnya kepada Antara di Sentani, Rabu.

Ia menjelaskan kapal motor rakyat yang mengangkut 30 orang penumpang dari Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen menuju Kabupaten Mamberamo Raya dan tenggelam di perairan antara Selat Pasorae dan Kurudu Kaipuri Yapen ini mengakibatkan 22 penumpangnya hilang dan delapan lainnya selamat.

"Saat ini kami menggunakan 2 KRI (Kapal Republik Indonesia) dan patroli udara maritim untuk mencari 22 korban kapal tenggelam ini," urainya.

Ia menuturkan bahwa pencarian korban kapal tenggelam ini masih difokuskan pada perairan Yapen dan diharapkan para korban masih bisa bertahan.

"Batas pencarian hanya satu minggu tetapi kami sudah memperpanjang jangka waktu pencarian berdasarkan permintaan pemerintah daerah setempat," tandasnya.

Sebelumnya sebuah kapal motor rakyat yang mengangkut 30 orang penumpang dari Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen menuju Kabupaten Membramo Raya, Papua, tenggelam di perairan antara Selat Pasorae dan Kurudu Kaipuri Yapen, mengakibatkan 22 penumpangnya hilang, dan 8 selamat.

Kapal motor tersebut, berangkat dari Yapen, Selasa (8/4) menuju Membramo Raya.

Namun di tengah perjalanan, perahu motor itu dihantam gelombang besar dan terbalik, hingga para penumpangnya tenggelam. J. Susilo

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024