Makassar (ANTARA) - Pemprov Sulawesi Selatan dan Pemprov Papua Barat Daya melaksanakan penandatanganan kerja sama terkait pembangunan daerah bidang industri dan perdagangan.
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Prof Zudan Arif Fakrulloh, dalam keterangannya di Makassar, Rabu, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesediaan Pemprov Papua Barat Daya untuk bersama-sama memajukan pembangunan, pemerintahan dan memajukan hubungan sosial kemasyarakatan.
“Saya merasa berbahagia, merasa senang kita bisa berkolaborasi kerja sama pemerintahan,” kata Prof. Zudan.
Kerja sama antara pemerintah, ujar Prof Zudan, merupakan arahan Presiden Jokowi dan disampaikan kembali oleh Menteri Dalam Negeri untuk masing-masing provinsi bekerja sama.
Bahwa tidak ada daerah yang lebih unggul dari yang lainnya, setiap daerah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga kerja sama dibutuhkan untuk saling mendukung.
Sulawesi Selatan, kata dia, juga siap membantu provinsi baru ini, sebagai provinsi ke-38 yang baru terbentuk di Indonesia.
Termasuk di bidang digitalisasi pemerintahan atau transformasi digitalisasi, demikian juga dengan pengembangan SDM, bahkan kebutuhan pangan.
“Insya Allah Papua Barat Daya cepat maju, sukses selalu, kami siap mendukung, berkolaborasi dan bersinergi untuk membangun prestasi,” ujarnya.
Sedangkan, Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Prof Mohammad Musa’ad menyebutkan sebagai provinsi terbaru banyak pembenahan yang harus dilakukan, sehingga sangat penting untuk mengajak dan mendapatkan dukungan berbagai provinsi, terutama Sulawesi Selatan.
“Khusus Sulawesi Selatan, karena kita tahu merupakan provinsi yang menjadi poros kawasan timur Indonesia. Kami berterima kasih, dalam waktu relatif singkat penandatanganan ini bisa berlangsung,” ujarnya.
Berbagai potensi yang dimiliki Papua Barat Daya yang perlu mendapat dukungan dari Sulawesi Selatan, di antaranya pariwisata yang terkenal dengan Raja Ampat, memiliki potensi migas, nikel, batubara.
Untuk hasil bumi tersebut daerah ini masih sebatas menjadi daerah penghasil, bahan mentah tersebut di produksi di tempat lain.
“Kami harapkan ke depan, dengan dukungan termasuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk investor asal daerah ini bisa didorong untuk berinvestasi di Papua. Sehingga kita tidak hanya menjadi penghasil tetapi juga bisa berproduksi di sana,” katanya.
Hal yang menarik bagi Papua Barat Daya adalah pangan Sulawesi Selatan, sehingga kebutuhan seperti cabai dan bawang merah tidak perlu didatangkan dari Pulau Jawa, tetapi dapat dipenuhi oleh Sulawesi Selatan. Demikian juga harapan kerja sama di bidang pendidikan dan kesehatan.*
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Prof Zudan Arif Fakrulloh, dalam keterangannya di Makassar, Rabu, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesediaan Pemprov Papua Barat Daya untuk bersama-sama memajukan pembangunan, pemerintahan dan memajukan hubungan sosial kemasyarakatan.
“Saya merasa berbahagia, merasa senang kita bisa berkolaborasi kerja sama pemerintahan,” kata Prof. Zudan.
Kerja sama antara pemerintah, ujar Prof Zudan, merupakan arahan Presiden Jokowi dan disampaikan kembali oleh Menteri Dalam Negeri untuk masing-masing provinsi bekerja sama.
Bahwa tidak ada daerah yang lebih unggul dari yang lainnya, setiap daerah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga kerja sama dibutuhkan untuk saling mendukung.
Sulawesi Selatan, kata dia, juga siap membantu provinsi baru ini, sebagai provinsi ke-38 yang baru terbentuk di Indonesia.
Termasuk di bidang digitalisasi pemerintahan atau transformasi digitalisasi, demikian juga dengan pengembangan SDM, bahkan kebutuhan pangan.
“Insya Allah Papua Barat Daya cepat maju, sukses selalu, kami siap mendukung, berkolaborasi dan bersinergi untuk membangun prestasi,” ujarnya.
Sedangkan, Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Prof Mohammad Musa’ad menyebutkan sebagai provinsi terbaru banyak pembenahan yang harus dilakukan, sehingga sangat penting untuk mengajak dan mendapatkan dukungan berbagai provinsi, terutama Sulawesi Selatan.
“Khusus Sulawesi Selatan, karena kita tahu merupakan provinsi yang menjadi poros kawasan timur Indonesia. Kami berterima kasih, dalam waktu relatif singkat penandatanganan ini bisa berlangsung,” ujarnya.
Berbagai potensi yang dimiliki Papua Barat Daya yang perlu mendapat dukungan dari Sulawesi Selatan, di antaranya pariwisata yang terkenal dengan Raja Ampat, memiliki potensi migas, nikel, batubara.
Untuk hasil bumi tersebut daerah ini masih sebatas menjadi daerah penghasil, bahan mentah tersebut di produksi di tempat lain.
“Kami harapkan ke depan, dengan dukungan termasuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk investor asal daerah ini bisa didorong untuk berinvestasi di Papua. Sehingga kita tidak hanya menjadi penghasil tetapi juga bisa berproduksi di sana,” katanya.
Hal yang menarik bagi Papua Barat Daya adalah pangan Sulawesi Selatan, sehingga kebutuhan seperti cabai dan bawang merah tidak perlu didatangkan dari Pulau Jawa, tetapi dapat dipenuhi oleh Sulawesi Selatan. Demikian juga harapan kerja sama di bidang pendidikan dan kesehatan.*