Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengoptimalkan Program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) Kampung KB dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di daerah itu.
Pj Bupati Luwu Muh Saleh dalam keterangannya diterima di Makassar, Selasa, menyatakan optimistis dalam ikhtiarnya untuk menjalankan program prioritas nasional yang juga menjadi program prioritas Pemerintah Kabupaten Luwu, khususnya dalam menurunkan angka stunting.
Selain penurunan angka stunting, fokus Pemkab Luwu juga terkait pengentasan kemiskinan ekstrem dan menekan laju inflasi di daerah itu.
Ia optimistis bisa menekan inflasi, turunkan stunting dan kemiskinan ekstrem, karena Kabupaten Luwu tanah yang subur, kaya akan potensi sumber daya alam, termasuk peternakan, pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Hanya saja, kata dia, perlu banyak dilakukan sosialisasi seperti yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu hamil serta yang memiliki bayi dan balita.
Menurut dia, sebagai orang Luwu sebenarnya sudah mampu memberikan makanan sehat dan bergizi untuk anak-anak. Hanya saja, karena kurangnya pengetahuan dari ibu-ibu hamil, ibu menyusui tentang penyajian makanan bergizi, sehingga ini menjadi tugas bersama.
"Terutama para kader untuk memberikan pemahaman kepada mereka bagaimana memberikan asupan gizi pada anak-anak di masa 1000 hari pertama kehidupan," ujar Muh Saleh saat peluncuran Program Dashat 2024.
Ia berharap kegiatan ini menjadi komitmen bersama untuk dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Luwu dengan meningkatkan kualitas Dashat dan mengembangkannya di setiap desa dan kelurahan yang ada di wilayah tersebut.
Muh Saleh dalam kesempatan itu memberikan bantuan satu paket komputer beserta printer kepada 22 Balai Penyuluh KB se-Kabupaten Luwu.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Enrika menjelaskan Dashat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita stunting, terutama dari keluarga kurang mampu melalui pemanfaatan sumber daya lokal.
“Tujuannya untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat dalam mengentaskan stunting dengan memberikan edukasi dan pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang," ujarnya.
Pj Bupati Luwu Muh Saleh dalam keterangannya diterima di Makassar, Selasa, menyatakan optimistis dalam ikhtiarnya untuk menjalankan program prioritas nasional yang juga menjadi program prioritas Pemerintah Kabupaten Luwu, khususnya dalam menurunkan angka stunting.
Selain penurunan angka stunting, fokus Pemkab Luwu juga terkait pengentasan kemiskinan ekstrem dan menekan laju inflasi di daerah itu.
Ia optimistis bisa menekan inflasi, turunkan stunting dan kemiskinan ekstrem, karena Kabupaten Luwu tanah yang subur, kaya akan potensi sumber daya alam, termasuk peternakan, pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Hanya saja, kata dia, perlu banyak dilakukan sosialisasi seperti yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu hamil serta yang memiliki bayi dan balita.
Menurut dia, sebagai orang Luwu sebenarnya sudah mampu memberikan makanan sehat dan bergizi untuk anak-anak. Hanya saja, karena kurangnya pengetahuan dari ibu-ibu hamil, ibu menyusui tentang penyajian makanan bergizi, sehingga ini menjadi tugas bersama.
"Terutama para kader untuk memberikan pemahaman kepada mereka bagaimana memberikan asupan gizi pada anak-anak di masa 1000 hari pertama kehidupan," ujar Muh Saleh saat peluncuran Program Dashat 2024.
Ia berharap kegiatan ini menjadi komitmen bersama untuk dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Luwu dengan meningkatkan kualitas Dashat dan mengembangkannya di setiap desa dan kelurahan yang ada di wilayah tersebut.
Muh Saleh dalam kesempatan itu memberikan bantuan satu paket komputer beserta printer kepada 22 Balai Penyuluh KB se-Kabupaten Luwu.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Enrika menjelaskan Dashat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita stunting, terutama dari keluarga kurang mampu melalui pemanfaatan sumber daya lokal.
“Tujuannya untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat dalam mengentaskan stunting dengan memberikan edukasi dan pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang," ujarnya.