Makassar (ATARA Sulsel) - Kota Palopo dan Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, dipastikan absen pada pelaksanaan kejuaraan daerah (Kejurda) Sepak Takraw Piala Gubernur dan PKK Sulsel di Makassar, 26-28 April 2014.
Sekretaris Umum PSTI Sulsel Saleh Gottang, di Makassar, Sulsel, Sabtu, mengatakan tidak mengetahui pasti alasan kedua daerah tersebut tidak berpartisipasi. Pengprov PSTI Sulsel selaku penyelenggara pada dasarnya berharap agar bisa diikuti wakil dari 24 kabupaten/kota se-Sulsel.
"Kami sudah memberikan undangan secara resmi. Kami juga sudah mengirimkan sms, fax namun tidak mendapatkan jawaban. Kita hanya berharap kedua daerah sudah bisa ambil bagian pada ajang selanjutnya," kata seusai pembukaan Kejurda Piala Gubernur Sulsel.
Berbeda dengan dua daerah tersebut, Kejurda Piala Gubernur Sulsel tetap diikuti 22 kabupaten/kota di Sulsel. Adapun jumlah peserta mencapai 60 tim. Seluruh tim akan bersaing menjadi yang terbaik sekaligus berhak tampil di Turnamen Piala Menpora di Makassar, 6-10 Mei 2014.
"Peserta yang terlibat merupakan para juara di ajang antarklub yang dilaksanakan disejumlah kabupaten/kota sebelumnya. Artinya Kejurda Piala Gubernur Sulsel akan lebih ketat sehingga layak disaksikan," jelasnya.
Pelaksanaan Kejurda Piala Gubernur pada awalnya direncanakan, 8-11 Maret. Namun berhubung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo memiliki agenda presentasi sebagai calon tuan rumah PON 2020 di Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI di Jakarta, sehingga ditunda hingga 15-18 Maret 2014.
Pada perjalannya, kata dia, kejuaraan ini kembali mengalami pengunduran untuk kedua kalinya karena Ketua Pengprov PSTI Sulsel Bahar Ngitung bertolak ke Jakarta.
"Kejurda ini bukan hanya untuk mencari tim terbaik yang akan berlaga di Piala Menpora. Ini juga menjadi ajang uji coba sebelum tampil di Pekan Olahraga Daerah (Porda) XV Bantaeng, September 2014," ujarnya.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel Nukhrawi Nawir, mengatakan pelaksanaan Piala Gubernur diharapkan melahirkan banyak atlet potensial yang dapat memperkuat Sulsel khususnya di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jabar 2016.
Pelaksanaan kejuaraan yang rutin juga akan membuat perkembangan sepak takraw di Sulsel semakin maksimal. Ini tentu postif mengingat sepak takraw merupakan salah satu cabang olahraga unggulan Sulsel di PON 2016. J Suswanto
Sekretaris Umum PSTI Sulsel Saleh Gottang, di Makassar, Sulsel, Sabtu, mengatakan tidak mengetahui pasti alasan kedua daerah tersebut tidak berpartisipasi. Pengprov PSTI Sulsel selaku penyelenggara pada dasarnya berharap agar bisa diikuti wakil dari 24 kabupaten/kota se-Sulsel.
"Kami sudah memberikan undangan secara resmi. Kami juga sudah mengirimkan sms, fax namun tidak mendapatkan jawaban. Kita hanya berharap kedua daerah sudah bisa ambil bagian pada ajang selanjutnya," kata seusai pembukaan Kejurda Piala Gubernur Sulsel.
Berbeda dengan dua daerah tersebut, Kejurda Piala Gubernur Sulsel tetap diikuti 22 kabupaten/kota di Sulsel. Adapun jumlah peserta mencapai 60 tim. Seluruh tim akan bersaing menjadi yang terbaik sekaligus berhak tampil di Turnamen Piala Menpora di Makassar, 6-10 Mei 2014.
"Peserta yang terlibat merupakan para juara di ajang antarklub yang dilaksanakan disejumlah kabupaten/kota sebelumnya. Artinya Kejurda Piala Gubernur Sulsel akan lebih ketat sehingga layak disaksikan," jelasnya.
Pelaksanaan Kejurda Piala Gubernur pada awalnya direncanakan, 8-11 Maret. Namun berhubung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo memiliki agenda presentasi sebagai calon tuan rumah PON 2020 di Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI di Jakarta, sehingga ditunda hingga 15-18 Maret 2014.
Pada perjalannya, kata dia, kejuaraan ini kembali mengalami pengunduran untuk kedua kalinya karena Ketua Pengprov PSTI Sulsel Bahar Ngitung bertolak ke Jakarta.
"Kejurda ini bukan hanya untuk mencari tim terbaik yang akan berlaga di Piala Menpora. Ini juga menjadi ajang uji coba sebelum tampil di Pekan Olahraga Daerah (Porda) XV Bantaeng, September 2014," ujarnya.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel Nukhrawi Nawir, mengatakan pelaksanaan Piala Gubernur diharapkan melahirkan banyak atlet potensial yang dapat memperkuat Sulsel khususnya di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jabar 2016.
Pelaksanaan kejuaraan yang rutin juga akan membuat perkembangan sepak takraw di Sulsel semakin maksimal. Ini tentu postif mengingat sepak takraw merupakan salah satu cabang olahraga unggulan Sulsel di PON 2016. J Suswanto