Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mendorong Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menjadi daerah industri dan perdagangan.

"Sektor industri dan perdagangan di Polman akan diperkuat untuk mendorong pembangunan ekonomi daerah agar terus tumbuh," kata penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Minggu.

Ia mengatakan, Kabupaten Polman merupakan daerah penghasil beras terbesar di Sulbar dengan tingkat produksi 167 ribu ton per tahun dengan luas lahan mencapai 58 ribu hektare.

"Industri beras di Polman mulai tumbuh, karena telah terdapat pabrik beras milik Usaha Dagang (UD) Nurmadinah, di Desa Tenggelang, Kecamatan Luyo, yang beroperasi dengan menggunakan teknologi modern yakni pabrik pengolah beras buatan Vietnam dan Taiwan," katanya.

Ia mengatakan, keunggulan pabrik tersebut mampu memproduksi padi dalam keadaan basah, untuk diolah menjadi beras sehingga sangat efektif dan menguntungkan petani dalam meningkatkan kesejahteraannya.

Disamping itu, juga terdapat pabrik pengolahan getah pinus milik PT Kancana Hijau Bina Lestari (KHBL) di Desa Amassang, Kelurahan Binuang Kecamatan Binuang Kabupaten Polman.

Kemudian juga, terdapat pabrik kakao macoa yang beroperasi memproduksi makanan dan minuman, dengan bahan baku utama dari buah kakao terletak di Desa Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman.

"Pabrik yang mengolah hasil komoditi pertanian dan perkebunan tersebut, telah banyak menyerap tenaga kerja serta berkontribusi bagi tumbuhnya sektor pertanian dan perkebunan memajukan ekonomi daerah," katanya.

Sehingga ia mengatakan, Pemprov Sulbar akan berupaya membantu dan membina kelompok usaha masyarakat untuk membangun industri baru dengan memanfaatkan bahan baku dari komoditi sektor pertanian dan perkebunan di Kabupaten Polman.

"Polman akan dijadikan pusat perindustrian dan perdagangan karena sejumlah pabrik tampak mulai tumbuh, dan pemerintah akan terus berupaya menciptakan iklim ekonomi kondusif dan membantu masyarakat mengembangkan setiap usaha yang dirintis," katanya.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024