Addis Ababa (ANTARA) - Jumlah korban tewas akibat tanah longsor di Distrik Gofa, Etiopia selatan pada Senin meningkat menjadi lebih dari 200 orang, demikian konfirmasi seorang pejabat pemerintah daerah pada Selasa.
"Hingga saat ini, jumlah korban tewas ditetapkan mencapai 229 orang, terdiri dari 148 laki-laki dan 81 perempuan. Upaya pencarian dan penyelamatan masih terus berlangsung," kata Alemayehu Bawdi, perwakilan Negara Bagian Regional Selatan, dalam sebuah pernyataan.
Jumlah korban tewas mungkin akan terus bertambah karena lokasi bencana di distrik terpencil tersebut sangat sulit diakses alat berat karena medan yang terjal, menurut pihak berwenang.
Upaya penyelamatan masih berlanjut dengan melakukan penggalian manual, kata seorang pejabat distrik yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Pejabat setempat lainnya, Misikir Mitiku, mengatakan kepada lembaga penyiaran negara, Fana Broadcasting Corporate bahwa tim penyelamat juga termasuk di antara korban, dengan beberapa di antaranya hilang selama upaya pencarian dan penyelamatan.
Menyusul bencana tanah longsor yang mematikan tersebut, Gubernur Gofa Dagmawi Ayele mengeluarkan pernyataan yang menekankan perlunya masyarakat untuk lebih siap menghadapi bencana serupa di masa mendatang.
"Bencana tersebut terjadi sesaat sebelum tengah hari waktu setempat, saat orang-orang berkumpul untuk melihat dampak hujan lebat pada Minggu malam, dan tanah longsor mengubur kerumunan orang tersebut di bawah reruntuhan," kata pejabat dari Direktorat Komunikasi Zona.
Tim penyelamat, termasuk pejabat setempat, guru, dan petugas kepolisian, berada di antara korban tewas, tambahnya, sembari mencatat bahwa upaya pencarian dan penyelamatan masih terus berlangsung, sementara dampak penuh dari tanah longsor belum sepenuhnya dinilai.
"Hati dan doa kami menyertai keluarga warga masyarakat yang secara tragis meninggal dalam bencana tanah longsor yang dahsyat menyusul hujan lebat di Distrik Gofa Etiopia selatan," kata Presiden Uni Afrika Moussa Faki Mahamat di X, sembari menyampaikan solidaritas untuk rakyat dan Pemerintah Etiopia.
Presiden Djibouti Ismail Omar Guelleh juga menyampaikan kesedihan mendalam atas bencana tanah longsor dahsyat tersebut.
"Kami ingin menyampaikan belasungkawa dan simpati kami yang tulus selama masa sulit ini. Kami menyampaikan dukungan dan siap membantu dengan cara apa pun yang memungkinkan," katanya.
Tanah longsor di Etiopia selatan berulang kali terjadi selama musim hujan, yang berlangsung dari Juni hingga Agustus.
Sumber: Anadolu
"Hingga saat ini, jumlah korban tewas ditetapkan mencapai 229 orang, terdiri dari 148 laki-laki dan 81 perempuan. Upaya pencarian dan penyelamatan masih terus berlangsung," kata Alemayehu Bawdi, perwakilan Negara Bagian Regional Selatan, dalam sebuah pernyataan.
Jumlah korban tewas mungkin akan terus bertambah karena lokasi bencana di distrik terpencil tersebut sangat sulit diakses alat berat karena medan yang terjal, menurut pihak berwenang.
Upaya penyelamatan masih berlanjut dengan melakukan penggalian manual, kata seorang pejabat distrik yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Pejabat setempat lainnya, Misikir Mitiku, mengatakan kepada lembaga penyiaran negara, Fana Broadcasting Corporate bahwa tim penyelamat juga termasuk di antara korban, dengan beberapa di antaranya hilang selama upaya pencarian dan penyelamatan.
Menyusul bencana tanah longsor yang mematikan tersebut, Gubernur Gofa Dagmawi Ayele mengeluarkan pernyataan yang menekankan perlunya masyarakat untuk lebih siap menghadapi bencana serupa di masa mendatang.
"Bencana tersebut terjadi sesaat sebelum tengah hari waktu setempat, saat orang-orang berkumpul untuk melihat dampak hujan lebat pada Minggu malam, dan tanah longsor mengubur kerumunan orang tersebut di bawah reruntuhan," kata pejabat dari Direktorat Komunikasi Zona.
Tim penyelamat, termasuk pejabat setempat, guru, dan petugas kepolisian, berada di antara korban tewas, tambahnya, sembari mencatat bahwa upaya pencarian dan penyelamatan masih terus berlangsung, sementara dampak penuh dari tanah longsor belum sepenuhnya dinilai.
"Hati dan doa kami menyertai keluarga warga masyarakat yang secara tragis meninggal dalam bencana tanah longsor yang dahsyat menyusul hujan lebat di Distrik Gofa Etiopia selatan," kata Presiden Uni Afrika Moussa Faki Mahamat di X, sembari menyampaikan solidaritas untuk rakyat dan Pemerintah Etiopia.
Presiden Djibouti Ismail Omar Guelleh juga menyampaikan kesedihan mendalam atas bencana tanah longsor dahsyat tersebut.
"Kami ingin menyampaikan belasungkawa dan simpati kami yang tulus selama masa sulit ini. Kami menyampaikan dukungan dan siap membantu dengan cara apa pun yang memungkinkan," katanya.
Tanah longsor di Etiopia selatan berulang kali terjadi selama musim hujan, yang berlangsung dari Juni hingga Agustus.
Sumber: Anadolu