Jakarta (ANTARA) - Sampai hari keempat Olimpiade Paris 2024 pada Selasa malam waktu setempat tanggal 30 Juli yang bertepatan dengan Rabu dini hari di Indonesia, Australia bercokol pada peringkat ketiga dalam daftar perolehan medali Olimpiade Paris 2024 sampai hari keempat.
Mereka sudah mengumpulkan 6 medali emas, 6 medali perak, dan 2 medali perunggu. Hampir semua medali ini diperoleh dari kolam renang.
Sampai Rabu dini hari WIB tadi, atlet-atlet renang Australia sudah mempersembahkan 4 medali emas, 3 medali perak dan 1 medali perunggu kepada negaranya.
Australia mendapatkan medali emas renang dari nomor 200m gaya bebas putri, 400m gaya bebas putri, 100m gaya punggung putri, dan estafet 4x100m gaya bebas putri.
Semua medali emas renang disumbangkan oleh atlet-atlet putrinya, bahkan Mollie O'Callaghan dan Kaylee McKeown serta tim putri mereka dalam nomor 4x100m gaya bebas meraih emas sambil memecahkan rekor Olimpiade.
Australia yang berpenduduk 26 juta atau setara gabungan jumlah penduduk Banten, DKI Jakarta dan Yogyakarta, amat mengandalkan renang dalam Olimpiade.
Berkat renang, Australia hampir selalu bercokol dalam 10 besar Olimpiade dari edisi ke edisi, termasuk finis urutan keenam pada Olimpiade Tokyo 2020 yang diadakan setahun lebih lambat karena pandemi Covid-19.
Di Tokyo pada 2021, Australia mengumpulkan 17 medali emas, 7 medali perak dan 22 perunggu.
9 dari 17 medali emas itu disumbangkan oleh atlet-atlet renang mereka, yang juga menyumbangkan 3 medali perak dan 9 medali perunggu.
Itu adalah pencapaian terbesar renang Australia dalam Olimpiade, yang bahkan melampaui pencapaian di Melbourne pada 1956 dan Sydney pada 2000 manakala mereka menjadi tuan rumah Olimpiade, serta Olimpiade 2004 di Athena.
Di Melbourne, Sydney dan Athena itu, Australia finis urutan tiga dan empat dalam daftar perolehan medali Olimpiade.
Renang adalah satu dari dua cabang olah raga primadona Olimpiade, selain atletik.
Dalam Olimpiade Paris 2024, renang melombakan 35 nomor, sedangkan atletik melombakan 48 nomor.
Dari Olimpiade ke Olimpiade, Australia selalu berjaya di kolam renang, yang belakangan lebih sering dilakukan atlet-atlet putrinya, termasuk di Paris 2024 sejauh ini.
Hanya Amerika Serikat yang melampaui dominasi Australia di kolam renang Olimpiade, yang kemungkinan besar terjadi lagi dalam Olimpiade Paris 2024.
Sampai Olimpiade Tokyo 2020, kedua negara ini merupakan para pengumpul medali renang yang paling banyak.
Australia sudah mengumpulkan 212 medali yang terdiri dari 69 medali emas, 70 medali perak, dan 73 medali perunggu, sedangkan Amerika Serikat telah mengoleksi 579 medali yang terdiri dari 257 emas, 178 perak, dan 144 perunggu.
Terbiasa dengan air
Mengapa Australia begitu hebat di kolam renang?
Setidaknya ada empat hal yang membuat Australia begitu angker dalam cabang olahraga renang.
Keempat hal itu adalah kondisi geografis, faktor genetik, sains olahraga, dan komitmen pemerintahnya.
Australia yang berluas wilayah 7,688 juta km memiliki wilayah perairan seluas 137 ribu km persegi dan garis pantai sepanjang 59,68 ribu km.
Dengan garis pantai sepanjang itu dan disokong iklim cerah serta akses mudah ke kolam renang, Australia memiliki bekal awal bagus dalam mendapatkan talenta-talenta renang.
Hal itu ditambah faktor genetik penduduknya yang diperoleh melalui evolusi dalam cabang-cabang olahraga air, khususnya dalam meningkatkan massa otot dan rasio lemak tubuh yang memberikan daya apung lebih baik dibandingkan atlet-atlet negara lain.
Menurut Profesor Craig White di Universitas RMIT, penduduk Australia memiliki sifat-sifat genetik lebih unggul yang membuatnya mengungguli para perenang dari berbagai belahan dunia.
Hal itu masih ditambah dengan caranya merangkul sains olahraga, termasuk dalam menentukan formula-formula yang menaikkan performa olahraga.
Salah satu yang mereka lakukan adalah mencermati faktor fisiologis yang penting dalam menentukan performa renang.
Ini karena renang sangat tergantung kepada komponen fisik dan neurologis tubuh manusia, selain juga teknik berenang yang berperan besar dalam mencapai kecepatan maksimum.
Hal penting lainnya adalah peran pemerintah, yang melalui Institut Olahraga Australia (AIS), aktif mengembangkan bakat-bakat renang, memberikan dukungan dan bimbingan, serta akses ke fasilitas-fasilitas kelas dunia.
AIS juga menyediakan program pelatihan khusus renang, membantu perenang mengembangkan potensinya, bahkan menawarkan beasiswa kepada mereka yang ingin memburu karier renang di tingkat internasional.
Terakhir, mereka mengembangkan lingkungan kompetisi yang langgeng yang menghasilkan talenta-talenta super yang baru.
Budaya profesional mereka juga kuat sehingga lingkungan renang pun menjadi sangat kompetitif.
Klub-klub renang berkecambah di seluruh negeri untuk menawarkan kesempatan berlatih kepada para anggotanya sehingga bisa terus mengasah keterampilan dan berkompetisi melawan perenang-perenang lain di dalam dan luar negeri.
Lain hal, pelatih-pelatih profesional mereka bekerja tanpa lelah dalam memastikan semua perenang tampil pada performa puncak, termasuk dalam kejuaraan dunia dan Olimpiade.
Bisa ditiru
Fakta di Australia ini bisa menjadi bahan ajar yang baik bagi negara-negara seperti Indonesia dalam memaksimalkan apa yang diberikan alam kepada negerinya.
Seperti Australia, Indonesia memiliki wilayah perairan dan garis pantai yang bahkan lebih luas.
Kalau Australia yang berpenduduk 26,01 juta memiliki wilayah perairan seluas 137 ribu km persegi dan garis pantai sepanjang 59,68 ribu km, maka Indonesia yang berpenduduk 275,5 juta jiwa memiliki wilayah perairan 1,4 juta km persegi dan garis pantai 54,7 ribu km.
Dengan wilayah perairan seluas itu dan garis pantai sepanjang itu, Indonesia bisa disebut memiliki penduduk yang akrab dengan air sehingga akrab dengan kultur air yang lebih pekat.
Perenang-perenang alami akan dengan mudah ditemukan di daerah-daerah seperti Maluku, Nusa Tenggara, Bali, atau daerah-daerah lain yang memiliki perairan landau dan bahkan indah.
Yang dibutuhkan adalah lingkungan kompetisi yang baik dan kompetitif, wadah pengembangan bakat yang efektif dan aktif, dan komitmen besar dari para pemangku kepentingan.
Modal-modal seperti ini sebenarnya sudah lama disadari dan dikembangkan oleh bulu tangkis, yang langganan mempersembahkan medali Olimpiade, termasuk seluruh medali emas yang diraih Indonesia dari Olimpiade ke Olimpiade.
Formula bulu tangkis dalam mengembangkan diri, dan cara Australia memaksimalkan potensi alam serta komitmen mengembangkan renang, adalah bahan ajar yang bisa ditiru, dalam rangka mengembangkan olahraga prestasi.
Mereka sudah mengumpulkan 6 medali emas, 6 medali perak, dan 2 medali perunggu. Hampir semua medali ini diperoleh dari kolam renang.
Sampai Rabu dini hari WIB tadi, atlet-atlet renang Australia sudah mempersembahkan 4 medali emas, 3 medali perak dan 1 medali perunggu kepada negaranya.
Australia mendapatkan medali emas renang dari nomor 200m gaya bebas putri, 400m gaya bebas putri, 100m gaya punggung putri, dan estafet 4x100m gaya bebas putri.
Semua medali emas renang disumbangkan oleh atlet-atlet putrinya, bahkan Mollie O'Callaghan dan Kaylee McKeown serta tim putri mereka dalam nomor 4x100m gaya bebas meraih emas sambil memecahkan rekor Olimpiade.
Australia yang berpenduduk 26 juta atau setara gabungan jumlah penduduk Banten, DKI Jakarta dan Yogyakarta, amat mengandalkan renang dalam Olimpiade.
Berkat renang, Australia hampir selalu bercokol dalam 10 besar Olimpiade dari edisi ke edisi, termasuk finis urutan keenam pada Olimpiade Tokyo 2020 yang diadakan setahun lebih lambat karena pandemi Covid-19.
Di Tokyo pada 2021, Australia mengumpulkan 17 medali emas, 7 medali perak dan 22 perunggu.
9 dari 17 medali emas itu disumbangkan oleh atlet-atlet renang mereka, yang juga menyumbangkan 3 medali perak dan 9 medali perunggu.
Itu adalah pencapaian terbesar renang Australia dalam Olimpiade, yang bahkan melampaui pencapaian di Melbourne pada 1956 dan Sydney pada 2000 manakala mereka menjadi tuan rumah Olimpiade, serta Olimpiade 2004 di Athena.
Di Melbourne, Sydney dan Athena itu, Australia finis urutan tiga dan empat dalam daftar perolehan medali Olimpiade.
Renang adalah satu dari dua cabang olah raga primadona Olimpiade, selain atletik.
Dalam Olimpiade Paris 2024, renang melombakan 35 nomor, sedangkan atletik melombakan 48 nomor.
Dari Olimpiade ke Olimpiade, Australia selalu berjaya di kolam renang, yang belakangan lebih sering dilakukan atlet-atlet putrinya, termasuk di Paris 2024 sejauh ini.
Hanya Amerika Serikat yang melampaui dominasi Australia di kolam renang Olimpiade, yang kemungkinan besar terjadi lagi dalam Olimpiade Paris 2024.
Sampai Olimpiade Tokyo 2020, kedua negara ini merupakan para pengumpul medali renang yang paling banyak.
Australia sudah mengumpulkan 212 medali yang terdiri dari 69 medali emas, 70 medali perak, dan 73 medali perunggu, sedangkan Amerika Serikat telah mengoleksi 579 medali yang terdiri dari 257 emas, 178 perak, dan 144 perunggu.
Terbiasa dengan air
Mengapa Australia begitu hebat di kolam renang?
Setidaknya ada empat hal yang membuat Australia begitu angker dalam cabang olahraga renang.
Keempat hal itu adalah kondisi geografis, faktor genetik, sains olahraga, dan komitmen pemerintahnya.
Australia yang berluas wilayah 7,688 juta km memiliki wilayah perairan seluas 137 ribu km persegi dan garis pantai sepanjang 59,68 ribu km.
Dengan garis pantai sepanjang itu dan disokong iklim cerah serta akses mudah ke kolam renang, Australia memiliki bekal awal bagus dalam mendapatkan talenta-talenta renang.
Hal itu ditambah faktor genetik penduduknya yang diperoleh melalui evolusi dalam cabang-cabang olahraga air, khususnya dalam meningkatkan massa otot dan rasio lemak tubuh yang memberikan daya apung lebih baik dibandingkan atlet-atlet negara lain.
Menurut Profesor Craig White di Universitas RMIT, penduduk Australia memiliki sifat-sifat genetik lebih unggul yang membuatnya mengungguli para perenang dari berbagai belahan dunia.
Hal itu masih ditambah dengan caranya merangkul sains olahraga, termasuk dalam menentukan formula-formula yang menaikkan performa olahraga.
Salah satu yang mereka lakukan adalah mencermati faktor fisiologis yang penting dalam menentukan performa renang.
Ini karena renang sangat tergantung kepada komponen fisik dan neurologis tubuh manusia, selain juga teknik berenang yang berperan besar dalam mencapai kecepatan maksimum.
Hal penting lainnya adalah peran pemerintah, yang melalui Institut Olahraga Australia (AIS), aktif mengembangkan bakat-bakat renang, memberikan dukungan dan bimbingan, serta akses ke fasilitas-fasilitas kelas dunia.
AIS juga menyediakan program pelatihan khusus renang, membantu perenang mengembangkan potensinya, bahkan menawarkan beasiswa kepada mereka yang ingin memburu karier renang di tingkat internasional.
Terakhir, mereka mengembangkan lingkungan kompetisi yang langgeng yang menghasilkan talenta-talenta super yang baru.
Budaya profesional mereka juga kuat sehingga lingkungan renang pun menjadi sangat kompetitif.
Klub-klub renang berkecambah di seluruh negeri untuk menawarkan kesempatan berlatih kepada para anggotanya sehingga bisa terus mengasah keterampilan dan berkompetisi melawan perenang-perenang lain di dalam dan luar negeri.
Lain hal, pelatih-pelatih profesional mereka bekerja tanpa lelah dalam memastikan semua perenang tampil pada performa puncak, termasuk dalam kejuaraan dunia dan Olimpiade.
Bisa ditiru
Fakta di Australia ini bisa menjadi bahan ajar yang baik bagi negara-negara seperti Indonesia dalam memaksimalkan apa yang diberikan alam kepada negerinya.
Seperti Australia, Indonesia memiliki wilayah perairan dan garis pantai yang bahkan lebih luas.
Kalau Australia yang berpenduduk 26,01 juta memiliki wilayah perairan seluas 137 ribu km persegi dan garis pantai sepanjang 59,68 ribu km, maka Indonesia yang berpenduduk 275,5 juta jiwa memiliki wilayah perairan 1,4 juta km persegi dan garis pantai 54,7 ribu km.
Dengan wilayah perairan seluas itu dan garis pantai sepanjang itu, Indonesia bisa disebut memiliki penduduk yang akrab dengan air sehingga akrab dengan kultur air yang lebih pekat.
Perenang-perenang alami akan dengan mudah ditemukan di daerah-daerah seperti Maluku, Nusa Tenggara, Bali, atau daerah-daerah lain yang memiliki perairan landau dan bahkan indah.
Yang dibutuhkan adalah lingkungan kompetisi yang baik dan kompetitif, wadah pengembangan bakat yang efektif dan aktif, dan komitmen besar dari para pemangku kepentingan.
Modal-modal seperti ini sebenarnya sudah lama disadari dan dikembangkan oleh bulu tangkis, yang langganan mempersembahkan medali Olimpiade, termasuk seluruh medali emas yang diraih Indonesia dari Olimpiade ke Olimpiade.
Formula bulu tangkis dalam mengembangkan diri, dan cara Australia memaksimalkan potensi alam serta komitmen mengembangkan renang, adalah bahan ajar yang bisa ditiru, dalam rangka mengembangkan olahraga prestasi.