Makassar (ANTARA Sulsel) - Salah seorang pengacara kawakan OC Kaligis akan menjadi tim kuasa hukum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sulawesi Selatan dalam menggugat penyelenggara pemilu ke Mahkamah Konstitusi.

"Kita sudah mendapat konfirmasi dari DPP Nasdem kalau OC Kaligis akan menjadi tim kuasa hukum kami dalam melakukan gugatan sengketa pemilu legislatif di Sulsel," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Sulsel, Syamsul Bachri Sirajuddin di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan, gugatan sengketa pemilu legislatif itu akan segera dilakukan melalui DPP karena sebelum menggugat penyelenggara, DPD Nasdem Sulsel melakukan koordinasi terlebih dahulu.

Setelah koordinasi, kata Syamsul yang didampingi Sekretaris Partai Nasdem Sulsel, Arum Spink, pihaknya kemudian mengumpulkan sejumlah alat bukti berupa data-data kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu bersama sejumlah calon legislatif lainnya.

"Berdasarkan petunjuk DPP, kita mengumpulkan sejumlah alat bukti yang akan kita gunakan dalam sengketa itu dan jika kita memenangkan sengketa ini, otomatis perolehan suara Nasdem Sulsel akan berubah," katanya.

Syamsul menyatakan, tingginya kecurangan yang terjadi di semua tingkatan penyelenggara pemilu menjadi alasan dari Partai Nasdem Sulsel menempuh jalur hukum melalui MK.

Bukan cuma itu, kesalahan kode etik yang dilakukan penyelenggara juga akan dilaporkannya ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan pelaporannya melalui Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem.

Semua data-data yang menjadi alat bukti nantinya pada saat gugatan itu telah dikumpulkannya karena partainya sudah mengumpulkan semua bukti-bukti kecurangan itu untuk segera di bawa ke DPP.

"Saksi tidak terlalu menjadi pertimbangan dalam gugatan itu di MK, tetapi yang dibutuhkan adalah bukti-bukti kecurangannya dan semua alat bukti itu sudah kita kumpulkan," katanya.

Dia menyatakan, jika pemilu legislatif yang menjadi pemilu pertamanya itu akan menjadikan Partai Nasdem menjadi partai yang besar karena selain berangkat dari nadi masyarakat sebagai organisasi masyarakat dan menjadi partai politik kemudian diperhadapkan dengan kondisi carut marut sistem perpolitikan di negara ini.

Karenanya, dirinya bersama pengurus partai Nasdem lainnya akan menjadikan ini sebagai bahan evaluasi sebelum menghadapi pemilu presiden pada September mendatang.

"Ini pengalaman pertama yang sangat berarti bagi kami dan pengalaman ini akan membuat kita kaya karena kami berharap bisa memberikan pembelajaran kepada masyarakat mengenai pentingnya kejujuran, tetapi masyarakat justru digiring kepada wilayah yang pragmatis," katanya.

Bukan cuma itu, Partai Nasdem juga menganggap jika kecurangan yang terjadi disemua lini dilakukan oleh calon legislatifnya (Caleg) maupun penyelenggara pemilu.

Menurut dia, kecurangan yang tidak dilakukan oleh penyelenggara pemilu hanya satu yakni, hanya politik uang (Money politic) karena jika kecurangan itu juga dilakukan, maka pemilu ini akan semakin hancur lagi.

"Saya tidak bisa membayangkan kalau penyelenggara pemilu juga melakukan kecurangan seperti money politic itu karena berdasarkan fakta, cuma itu kecurangan yang tidak dilakukannya," ucapnya. FC Kuen

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024