Makassar (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Selatan mencatat realisasi investasi Sulsel pada Triwulan II tahun 2024 mencapai Rp3,48 triliun.
Plh Kepala DPMPTSP Sulsel Muhammad Arafah di Makassar Kamis mengatakan, realisasi ini membuat pihaknya tetap optimistis merealisasikan target investasi sebesar Rp17 triliun pada 2024.
"Kita memiliki target yang cukup tinggi sebenarnya tahun ini, yakni Rp17 triliun. Tetapi dengan tren peningkatan ini, kita optimistis target itu bisa tercapai," kata Muhammad Arafah.
Ia menjelaskan secara rinci, realisasi investasi Triwulan II dari Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp1,53 triliun, sedangkan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp1,95 triliun.
Sementara untuk serapan tenaga kerja pada perusahaan PMA/PMDN mencapai 6.386 orang, dengan rincian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 6.314 orang dan Tenaga Kerja Asing (TKA) sebanyak 72 orang.
"Realisasi Triwulan II ini meningkat hampir satu triliun, tepatnya Rp976 miliar," ujarnya didampingi Sekretaris Diskominfo SP Sulsel Sultan Rakib.
Berdasarkan sektor usaha, katanya, nilai realisasi terbesar masih dipegang oleh sektor pertambangan dengan nilai Rp691 miliar, kemudian disusul oleh sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp637 miliar.
Selanjutnya sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp543 miliar; sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp342 miliar; serta sektor perdagangan dan reparasi Rp289 miliar.
"Ini ada juga lima realisasi investasi Triwulan II tahun 2024 berdasarkan lokasi. Kalau Triwulan I Kota Makassar yang tertinggi, sekarang ini ada di Kabupaten Bantaeng kurang lebih Rp711 miliar, kemudian Luwu Timur Rp651 miliar, Maros Rp568 miliar. Kota Makassar di Triwulan II Rp517 miliar, dan kemudian Kabupaten Luwu Rp181 miliar," katanya.
Plh Kepala DPMPTSP Sulsel Muhammad Arafah di Makassar Kamis mengatakan, realisasi ini membuat pihaknya tetap optimistis merealisasikan target investasi sebesar Rp17 triliun pada 2024.
"Kita memiliki target yang cukup tinggi sebenarnya tahun ini, yakni Rp17 triliun. Tetapi dengan tren peningkatan ini, kita optimistis target itu bisa tercapai," kata Muhammad Arafah.
Ia menjelaskan secara rinci, realisasi investasi Triwulan II dari Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp1,53 triliun, sedangkan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp1,95 triliun.
Sementara untuk serapan tenaga kerja pada perusahaan PMA/PMDN mencapai 6.386 orang, dengan rincian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 6.314 orang dan Tenaga Kerja Asing (TKA) sebanyak 72 orang.
"Realisasi Triwulan II ini meningkat hampir satu triliun, tepatnya Rp976 miliar," ujarnya didampingi Sekretaris Diskominfo SP Sulsel Sultan Rakib.
Berdasarkan sektor usaha, katanya, nilai realisasi terbesar masih dipegang oleh sektor pertambangan dengan nilai Rp691 miliar, kemudian disusul oleh sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp637 miliar.
Selanjutnya sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp543 miliar; sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp342 miliar; serta sektor perdagangan dan reparasi Rp289 miliar.
"Ini ada juga lima realisasi investasi Triwulan II tahun 2024 berdasarkan lokasi. Kalau Triwulan I Kota Makassar yang tertinggi, sekarang ini ada di Kabupaten Bantaeng kurang lebih Rp711 miliar, kemudian Luwu Timur Rp651 miliar, Maros Rp568 miliar. Kota Makassar di Triwulan II Rp517 miliar, dan kemudian Kabupaten Luwu Rp181 miliar," katanya.