Makassar (ANTARA) - Peserta Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Fest 2024 dari 50 kota di 9 provinsi pada hari kedua kegiatan melakukan jelajah Museum Kota Makassar.
Plt Kepala Museum Kota Makassar Syaifuddin di Makassar, Sabtu, mengatakan, hari kedua pelaksanaan KIM Fest 2024 mengunjungi beberapa lokasi yang menjadi ikon Kota Makassar.
"Untuk hari kedua ini ada beberapa agenda seperti jelajah museum kota, kunjungan ke lorong wisata (longwis) dan lainnya," ujarnya.
Syaifuddin mengatakan, Museum Kota Makassar merupakan bangunan cagar budaya bersejarah yang didirikan pada masa kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1916.
Ia mengajak seluruh rombongan untuk melihat-lihat koleksi yang mencerminkan sejarah dan kebudayaan Kota Makassar.
Syaifuddin menjelaskan tentang sejarah bangunan museum ini yang merupakan cagar budaya. Memperkenalkan sejarah awal Makassar di era kolonial hingga mengapa museum ini pernah menjadi kantor Negara Indonesia Timur (NIT).
Tak hanya itu, koleksi jaman tahun 60an dan yang tersisa dari operasi mandala dapat dilihat langsung.
“Jadi tadi itu kami ajak berkeliling dan si ruangan pertama di situ saya menjelaskan tentang sejarah Makassar di zaman kolonial terus memperlihatkan patung-patung bersejarah dan berbagai peninggalan zaman dahulu yang dapat saksikan hari ini,” ucapnya.
Ia juga memperlihatkan lukisan dan penjelasan bagaimana Makassar pada saat itu menjadi bandar niaga internasional. Ditunjukkan dengan banyaknya pengunjung kota yang berasal dari luar negeri untuk berdagang.
Sementara, peserta KIM dari Yogyakarta, Ajeng sangat tertarik dengan museum Kota Makassar. Katanya, museum ini memiliki daya tarik yang kuat sehingga berlama-lama di dalam museum tidaklah membosankan.
“Penjelasan guide-nya bagus sekali. Kita juga sudah bisa akses informasi sejarah lewat barcode yang disediakan museum Kota Makassar,” ungkapnya.
Ia juga tertarik dengan mini teater yang terletak di lantai 2 museum.
“Saya tadi sempat nonton di dalam teater. Beda dari yang lain. Ini harus wajib dikunjungi bagi wisatawan yang berkunjung di Kota Makassar,” katanya.
Tak lupa pula Ajeng memuji suguhan kue tradisional khas Kota Makassar seperti katiri sala, roko’roko unti, jus markisa dan kue lumpur surga.
“Jarang sekali saya dapat kita kunjungi museum tapi disuguhkan kue tradisional yang enak. Langka ini. Dan saya paling suka dengan roko-roko unti,” tuturnya.
Ia berharap bisa ke Kota Makassar lagi dan menjelajah lebih dalam tentang Kota Makassar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peserta KIM Fest 2024 jelajahi museum Kota Makassar
Plt Kepala Museum Kota Makassar Syaifuddin di Makassar, Sabtu, mengatakan, hari kedua pelaksanaan KIM Fest 2024 mengunjungi beberapa lokasi yang menjadi ikon Kota Makassar.
"Untuk hari kedua ini ada beberapa agenda seperti jelajah museum kota, kunjungan ke lorong wisata (longwis) dan lainnya," ujarnya.
Syaifuddin mengatakan, Museum Kota Makassar merupakan bangunan cagar budaya bersejarah yang didirikan pada masa kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1916.
Ia mengajak seluruh rombongan untuk melihat-lihat koleksi yang mencerminkan sejarah dan kebudayaan Kota Makassar.
Syaifuddin menjelaskan tentang sejarah bangunan museum ini yang merupakan cagar budaya. Memperkenalkan sejarah awal Makassar di era kolonial hingga mengapa museum ini pernah menjadi kantor Negara Indonesia Timur (NIT).
Tak hanya itu, koleksi jaman tahun 60an dan yang tersisa dari operasi mandala dapat dilihat langsung.
“Jadi tadi itu kami ajak berkeliling dan si ruangan pertama di situ saya menjelaskan tentang sejarah Makassar di zaman kolonial terus memperlihatkan patung-patung bersejarah dan berbagai peninggalan zaman dahulu yang dapat saksikan hari ini,” ucapnya.
Ia juga memperlihatkan lukisan dan penjelasan bagaimana Makassar pada saat itu menjadi bandar niaga internasional. Ditunjukkan dengan banyaknya pengunjung kota yang berasal dari luar negeri untuk berdagang.
Sementara, peserta KIM dari Yogyakarta, Ajeng sangat tertarik dengan museum Kota Makassar. Katanya, museum ini memiliki daya tarik yang kuat sehingga berlama-lama di dalam museum tidaklah membosankan.
“Penjelasan guide-nya bagus sekali. Kita juga sudah bisa akses informasi sejarah lewat barcode yang disediakan museum Kota Makassar,” ungkapnya.
Ia juga tertarik dengan mini teater yang terletak di lantai 2 museum.
“Saya tadi sempat nonton di dalam teater. Beda dari yang lain. Ini harus wajib dikunjungi bagi wisatawan yang berkunjung di Kota Makassar,” katanya.
Tak lupa pula Ajeng memuji suguhan kue tradisional khas Kota Makassar seperti katiri sala, roko’roko unti, jus markisa dan kue lumpur surga.
“Jarang sekali saya dapat kita kunjungi museum tapi disuguhkan kue tradisional yang enak. Langka ini. Dan saya paling suka dengan roko-roko unti,” tuturnya.
Ia berharap bisa ke Kota Makassar lagi dan menjelajah lebih dalam tentang Kota Makassar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peserta KIM Fest 2024 jelajahi museum Kota Makassar