Moskow (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa pasukannya sedang maju ke wilayah Kursk di Rusia.
"Kami maju ke wilayah Kursk--sekitar satu sampai dua kilometer di berbagai sektor sejak pagi hari. Selain itu, lebih dari 100 tentara Rusia telah ditangkap. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat," kata Zelenskyy melalui Telegram sepeti dikutip Anadolu pada Rabu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa pertempuran terus berlanjut di wilayah Kursk, tetapi mengeklaim bahwa upaya Ukraina untuk maju ke wilayah tersebut telah digagalkan.
"Dua kelompok sabotase yang bepergian dengan truk bak terbuka terdeteksi dan telah dihancurkan di wilayah Martynovka. Enam serangan oleh unit-unit dari Brigade Mekanis ke-115, Brigade Serangan Lintas Udara ke-80, dan Brigade Serangan Lintas Udara ke-82 berhasil dipukul mundur di dekat permukiman Korenevo, Olgovka, Pogrebki, Porechnoye, dan Porechnoye Cherkess," kata kementerian tersebut.
Rusia juga melancarkan serangan udara terhadap pasukan Ukraina di wilayah Kursk dan wilayah Sumy di Ukraina.
"Sepanjang hari, pasukan Ukraina menderita kerugian 270 prajurit dan 16 kendaraan lapis baja, termasuk dua tank, pengangkut personel lapis baja Stryker, 13 kendaraan tempur lapis baja, serta 10 kendaraan dan howitzer D-30 122 mm. Selain itu, 18 prajurit Ukraina ditawan," kata Kemhan Rusia.
"Secara total, selama pertempuran di arah Kursk, musuh telah kehilangan hingga 2.300 tentara, 37 tank, 32 pengangkut personel lapis baja, 18 kendaraan tempur infanteri, 192 kendaraan tempur lapis baja, 88 kendaraan, empat sistem rudal antipesawat, dua peluncur roket ganda, dan 15 senjata artileri lapangan," kata kementerian itu.
Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut tindakan Ukraina di wilayah Kursk merusak potensi penyelesaian konflik secara damai.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa serangan itu menewaskan 12 warga sipil, termasuk di antaranya petugas ambulans dan seorang perempuan hamil.
Selain itu, 120 orang dilaporkan terluka termasuk 10 anak-anak.
Ia mengatakan bahwa pada 6 Agustus, pasukan Ukraina melepaskan tembakan dari sebuah tank ke Biara Gornal St. Nicholas Belogorsky selama ibadah pagi.
Zakharova juga menyatakan bahwa Kiev bermaksud mengalihkan pasukan Rusia dari garis depan lainnya.
Invasi tersebut dimulai pada malam 5-6 Agustus, ketika pasukan Ukraina memasuki wilayah Kursk Rusia di dekat Kota Sudzha.
Pada 12 Agustus, Zelenskyy mengonfirmasi bahwa serangan tersebut merupakan operasi militer Ukraina, meskipun ia tidak menjelaskan lebih lanjut tujuannya.
"Kami maju ke wilayah Kursk--sekitar satu sampai dua kilometer di berbagai sektor sejak pagi hari. Selain itu, lebih dari 100 tentara Rusia telah ditangkap. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat," kata Zelenskyy melalui Telegram sepeti dikutip Anadolu pada Rabu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa pertempuran terus berlanjut di wilayah Kursk, tetapi mengeklaim bahwa upaya Ukraina untuk maju ke wilayah tersebut telah digagalkan.
"Dua kelompok sabotase yang bepergian dengan truk bak terbuka terdeteksi dan telah dihancurkan di wilayah Martynovka. Enam serangan oleh unit-unit dari Brigade Mekanis ke-115, Brigade Serangan Lintas Udara ke-80, dan Brigade Serangan Lintas Udara ke-82 berhasil dipukul mundur di dekat permukiman Korenevo, Olgovka, Pogrebki, Porechnoye, dan Porechnoye Cherkess," kata kementerian tersebut.
Rusia juga melancarkan serangan udara terhadap pasukan Ukraina di wilayah Kursk dan wilayah Sumy di Ukraina.
"Sepanjang hari, pasukan Ukraina menderita kerugian 270 prajurit dan 16 kendaraan lapis baja, termasuk dua tank, pengangkut personel lapis baja Stryker, 13 kendaraan tempur lapis baja, serta 10 kendaraan dan howitzer D-30 122 mm. Selain itu, 18 prajurit Ukraina ditawan," kata Kemhan Rusia.
"Secara total, selama pertempuran di arah Kursk, musuh telah kehilangan hingga 2.300 tentara, 37 tank, 32 pengangkut personel lapis baja, 18 kendaraan tempur infanteri, 192 kendaraan tempur lapis baja, 88 kendaraan, empat sistem rudal antipesawat, dua peluncur roket ganda, dan 15 senjata artileri lapangan," kata kementerian itu.
Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut tindakan Ukraina di wilayah Kursk merusak potensi penyelesaian konflik secara damai.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa serangan itu menewaskan 12 warga sipil, termasuk di antaranya petugas ambulans dan seorang perempuan hamil.
Selain itu, 120 orang dilaporkan terluka termasuk 10 anak-anak.
Ia mengatakan bahwa pada 6 Agustus, pasukan Ukraina melepaskan tembakan dari sebuah tank ke Biara Gornal St. Nicholas Belogorsky selama ibadah pagi.
Zakharova juga menyatakan bahwa Kiev bermaksud mengalihkan pasukan Rusia dari garis depan lainnya.
Invasi tersebut dimulai pada malam 5-6 Agustus, ketika pasukan Ukraina memasuki wilayah Kursk Rusia di dekat Kota Sudzha.
Pada 12 Agustus, Zelenskyy mengonfirmasi bahwa serangan tersebut merupakan operasi militer Ukraina, meskipun ia tidak menjelaskan lebih lanjut tujuannya.