Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar bertekad untuk membantu Yayasan Makassar Sekalia dalam merealisasikan dan mengembalikan kejayaan Maritim Suku Bugis Makassar yang disimbolkan dengan Perahu Phinisi.

"Saya selaku Wali Kota Makassar sangat bangga dan apresiatif dengan ide dan gagasan anak-anak muda Makassar yang mencoba mengembalikan kejayaan suku ini dengan merealisasikan simbol kejayaan itu yakni Perahu Layar Phinisi," ujar Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan peradaban Suku Bugis Makassar merupakan peradaban yang sangat tinggi dimana kebudayaan serta kearifan lokal lahir dari para pendahulu yang masih bertahan hingga saat ini.

Kekhawatiran akan tergerusnya kearifan lokal serta kebudayaan itu dengan kerasnya arus globalisasi dunia barat yang membuat dirinya kemudian menggagas ulang atau merevitalisasi budaya "Sombere" atau keramahan yang ditunjukkan oleh nenek moyang di negeri ini.

Mengenai Perahu Layar Phinisi yang sudah mendunia sejak zaman dahulu coba dibangkitkan oleh sejumlah penggiat budaya dan sejarah dari pemuda-pemuda di Makassar yang kemudian menggagas "Napak Tilas Phinisi" dengan berlayar kebeberapa belahan dunia.

Phinisi yang digunakan mengarungi samudra itu akan dimuseumkan setelah melakukan perjalanan kebeberapa benua-benua dan selanjutnya di Museumkan di Makassar.

"Saya yang selalu berkeliling kebeberapa negara-negara Eropa, Amerika serta Asia terkadang diajak `sharing` mengenai kejayaan nenek moyang Bugis Makassar yang mengarungi samudra dengan berkeliling menggunakan Phinisi. Mereka hanya spontan bertanya karena mengenal Makassar apalagi dengan simbol atau logo Makassar itu dengan Phinisi yang membuatnya bertanya," katanya.

Namun ironi, lanjut ahli tata ruang itu, karena mereka berharap akan adanya peninggalan sejarah dari Kapal Phinisi yang menjadi saksi dan bukti sejarah akan hebatnya para pelaut suku Bugis Makassar.

Dengan program "Phinisi Untuk Makassar" yang dicanangkan itu, dirinya berharap agar pembuatan kapal Phinisi yang sedang dikerjakan di daerah Bulukumba, Sulawesi Selatan itu bisa segera diselesaikan yang kemudian digunakan untuk berlayar mengarungi samudra.

Tetapi, kapal Phinisi yang dipesan oleh sekelompok pemuda Makassar yang tergabung dalam Yayasan Makassar Sekalia itu membutuhkan bantuan pendanaan dari masyarakat untuk menyelesaikan fisik kapal tersebut dimana satu unit kapal itu membutuhkan anggaran sekitar Rp4 miliar.

"Tidak ada anggaran pemerintah dalam pembuatan ini karena kita mengumpulkan dana masyarakat untuk mengembalikan kejayaan itu. Lagian program ini hanya disinergikan dengan kami di pemerintah," ucapnya.
Zita Meirina

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2025