Makassar (ANTARA) - Konsultan Pinggul dan Lutut Eka Hospital BSD Tangerang dr. Ricky Hutapea, Sp.OT mengatakan sendi lutut memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami masalah seperti radang atau bahkan cedera.

Ia mengatakan pemberian obat pereda nyeri hingga fisioterapi menjadi pilihan pertama dalam menangani masalah persendian lutut. Namun dalam beberapa kasus yang berat, pengobatan tersebut mungkin tidak dianggap efektif sehingga tak jarang dokter merekomendasikan operasi.

"Operasi penggantian sendi lutut (total knee replacement) dapat menjadi pilihan agar kualitas hidup pasien dapat kembali membaik," kata  dr. Ricky Hutapea, Sp.OT (K) Hip and Knee

Ia menuturkan total knee replacement adalah prosedur medis untuk mengganti sendi lutut yang rusak dengan sendi buatan agar dapat kembali berfungsi. Biasanya, prosedur ini dilakukan pada pasien arthritis berat.

Total knee replacement dalam bahasa medis disebut juga dengan arthroplasti. Ini adalah prosedur medis yang bertujuan untuk mengganti sendi lutut yang rusak akibat arthritis berat ataupun kecelakaan yang merusak sendi.

Prosedur ini akan mengganti persendian yang rusak dengan menggunakan implan yang terbuat dari metal dan plastik untuk menyelubungi ujung tulang sehingga terdapat bantalan baru. Dengan demikian, kedua ujung tulang di sendi lutut tidak lagi bergesekan saat difungsikan dan dapat berfungsi dengan baik.

Tetapi tidak semua orang yang mengalami radang sendi lutut perlu menjalani prosedur ini. Biasanya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti rentang gerak, stabilitas, dan kekuatan sendi lutu untuk menentukan perlu mendapatkan arthroplasti atau tidak.

Tujuan utama dari prosedur total knee replacement adalah untuk mengurangi nyeri lutut dan membuat lutut dapat berfungsi dengan normal. "Prosedur ini dilakukan untuk mengembalikan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan atau menaiki tinggi," ujarnya.
  Chief Executive Officer (CEO) Eka Hospital Group, drg. Rina Setiawati (tengah) bersama dengan dr. Ricky Edwin P Hutapea, Sp.OT (K) Hip and Knee (kanan) dan Chairman Gatam Institute Eka Hospital Group, Dr. dr. Luthfi Gatam, Sp.OT(K) Spine, FICS, Ph.D (kiri). (ANTARA/HO/Eka Hospital)

Sementara itu radang sendi lutut, kata dia, seperti osteoartritis terjadi ketika bantalan tulang rawan di persendian menjadi rusak dan terkikis. Kondisi ini membuat kedua tulang saling bergesekan dan menyebabkan rasa sakit.

Seseorang yang mengalami osteoarthritis dapat kesulitan melakukan hal-hal sederhana, seperti berjalan, menaiki tangga, atau bahkan bangkit dari duduk.

"Umumnya, prosedur ini akan dilakukan apabila nyeri lutut yang terjadi menghambat aktivitas dan tidak membaik dengan pengobatan osteoarthritis lainnya," ujarnya.

Total knee replacement dilakukan dengan mengganti sendi lutut atau tulang rawan yang rusak dengan implan berbahan metal dan plastik. Jika hanya satu bagian yang mengalami kerusakan, dokter hanya akan mengganti bagian yang rusak itu.

Akan tetapi, jika seluruh sendi lutut mengalami kerusakan, dokter akan membentuk ulang ujung tulang paha dan tulang kering, yang merupakan pertemuan sendi lutut, dan melapisi ulang kedua ujung tulang tersebut dan meletakkan implan di tempat pertemuan keduanya agar kedua tulang tidak saling bertemu.

Sebelum melaksanakan prosedur total knee replacement, dokter akan menyarankan pasien untuk puasa selama 8 jam sebelum operasi. Bahkan jika pasien merokok maka disarankan untuk berhenti.

"Yang perlu diingat, setelah operasi selesai dilakukan, pasien mungkin akan menggunakan alat bantu atau tongkat untuk berjalan. Hal ini perlu dipersiapkan sejak sebelum prosedur dilakukan," katanya.

Proses total knee replacement biasanya dilakukan menggunakan bius total. Artinya, pasien akan tertidur selama operasi berjalan.

Sedangkan tahapan operasi total knee replacement yakni dokter akan melakukan sayatan pada area lutut yang telah disterilkan dengan cairan antiseptik dan menggerakkan tempurung lutut ke samping sehingga bisa mencapai sendi lutut di belakangnya.

Kemudian dokter mengambil dan membuang permukaan tulang rawan yang rusak dan melapisi ulang ujung tulang dengan implan. Saat implan sudah berada di posisi yang tepat dan ukurannya sudah sesuai dokter akan menjahit dan menutup sayatan

"Dokter mungkin dapat meletakkan selang sebagai saluran untuk mengeluarkan sisa-sisa cairan sebelum ditutup sempurna dan menutup luka sayatan dengan perban," ujarnya.

Secara umum, implan sendi lutut biasanya terdiri atas tiga komponen yaitu yang melapisi ujung tulang paha, yang melapisi ujung tulang kering, dan yang melapisi tempurung lutut untuk mencegah gesekan dengan tulang paha. "Prosedur penggantian sendi lutut yang rusak biasanya memakan waktu 1-2 jam," kata dia.

Operasi total knee replacement biasanya membutuhkan beberapa hari rawat inap di rumah sakit. Pasien akan dibawa ke ruang observasi setelah operasi selesai dilakukan. Apabila kondisi stabil, dokter akan memindahkan ke ruang perawatan.

"Sangat penting untuk berlatih menggerakkan sendi baru. Biasanya akan diajarkan beberapa gerakan oleh fisioterapis. Dokter juga biasanya dapat merujuk ke rehabilitasi medik untuk segera mengembalikan fungsi sendi lutut," katanya.

Terkait Risiko total knee replacement, dr. Ricky Hutapea menambahkan ada efek samping yang mungkin terjadi seperti terbentuknya gumpalan darah, infeksi area luka operasi, kerusakan saraf, implan yang longgar, fraktur, rasa kaku dan nyeri yang tidak hilang

Walau demikian, secara umum, total knee replacement adalah prosedur yang aman dilakukan. Apalagi ini teknologi kedokteran, seperti penggunaan robot dapat membantu penempatan implan menjadi lebih presisi dan memberikan hasil yang lebih baik.

Konsultasikan pada dokter spesialis ortopedi mengenai berbagai metode operasi penggantian sendi lutut yang tersedia. Teknologi terbaru di Indonesia, VELYS Robotic, saat ini sudah hadir di Eka Hospital dan dapat membantu prosedur ini berjalan dengan lebih baik.

Pewarta : Arga
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024