Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menyiapkan satu juta bibit sukun untuk memajukan ekonomi daerah sekaligus mencegah bencana longsor.
"Pemprov Sulbar menyiapkan satu juta pohon yang anggarannya akan menggunakan APBD 2025 dan saat ini telah dibahas," kata penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan, Pemprov Sulbar menggalakkan penanaman sukun di wilayah Sulbar dengan memanfaatkan bibit tersebut, karena tanaman komoditi sukun akan bernilai ekonomi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, pohon sukun juga mampu mencegah terjadinya bencana seperti longsor dan banjir karena akar pohon sukun mampu menyerap air dalam jumlah banyak.
"Pohon sukun buahnya bermanfaat bagi kesehatan dan enak untuk dikonsumsi sehingga bernilai ekonomis ketika dikembangkan untuk dijual, selain itu akan mendukung gerakan penghijuan untuk mencegah bencana, serta mencegah pemanasan global dengan mengurangi emisi karbon," katanya.
Sehingga menurut dia, pohon sukun sangat cocok dikembangkan di Sulbar karena provinsi itu merupakan daerah langganan bencana seperti banjir dan longsor, dan juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangun ekonomi daerah.
"Komoditi sukun dapat menjadi sumber makanan bergizi alternatif karena memiliki kandungan karbohidrat tinggi dan cocok dengan kondisi alam Sulbar yang subur, dan juga akan memperkuat ketahanan pangan daerah," katanya.
"Pemprov Sulbar menyiapkan satu juta pohon yang anggarannya akan menggunakan APBD 2025 dan saat ini telah dibahas," kata penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan, Pemprov Sulbar menggalakkan penanaman sukun di wilayah Sulbar dengan memanfaatkan bibit tersebut, karena tanaman komoditi sukun akan bernilai ekonomi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, pohon sukun juga mampu mencegah terjadinya bencana seperti longsor dan banjir karena akar pohon sukun mampu menyerap air dalam jumlah banyak.
"Pohon sukun buahnya bermanfaat bagi kesehatan dan enak untuk dikonsumsi sehingga bernilai ekonomis ketika dikembangkan untuk dijual, selain itu akan mendukung gerakan penghijuan untuk mencegah bencana, serta mencegah pemanasan global dengan mengurangi emisi karbon," katanya.
Sehingga menurut dia, pohon sukun sangat cocok dikembangkan di Sulbar karena provinsi itu merupakan daerah langganan bencana seperti banjir dan longsor, dan juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangun ekonomi daerah.
"Komoditi sukun dapat menjadi sumber makanan bergizi alternatif karena memiliki kandungan karbohidrat tinggi dan cocok dengan kondisi alam Sulbar yang subur, dan juga akan memperkuat ketahanan pangan daerah," katanya.