Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan Anggiat Sinaga mengalami luka yang cukup serius setelah ditikam oleh salah satu mantan karyawannya.

Marketing Communication Grand Clarion Makassar Pretty Tumakaka di Makassar, Selasa, menyebutkan jika kondisi Anggiat Sinaga usai insiden itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Makassar.

"Bapak baik-baik saja dan tidak seperti yang dikabarkan banyak orang. Bapak hanya mengalami luka pada tangannya karena berusaha menghindari serangan pelaku dan tidak meninggal seperti yang dikabarkan," jelasnya.

Anggiat Sinaga yang juga General Manager (GM) Grand Clarion Makassar itu belum bisa ditemui usai kejadian yang terjadi sekitar pukul 15.30 WITA, dimana insiden itu terjadi di lobby hotel.

Pelaku sendiri diketahui bernama Hamzah yang merupakan mantan karyawan yang bertugas sebagai sekuriti hotel di Makassar sebelum dipindahkan ke Jakarta dan Kendari.

"Pelaku awalnya sekuriti di Clarion Makassar dan pada saat hotel Clarion mengembangkan sayap sampai kebeberapa kota metropolitan, otomatis terjadi pergeseran karyawan dan pelaku ditugaskan ke Jakarta pada 2012," katanya.

Setelah setahun lebih bertugas di Jakarta, lanjut Pretty, pelaku kemudian dimutasi ke Grand Clarion Kendari, namun mutasi itu tidak diterimanya dengan baik dan menyampaikannya langsung ke bagian HRD (human resources development) atau bagian pengembangan sumber daya manusia.

Pretty mengaku, posisi GM Clarion yang tidak mengetahui permasalahan itu berusaha memediasi keduanya antara pelaku dengan HRD dan sebelum mediasi itu terjadi, pelaku kemudian menyerang Anggiat Sinaga.

Pelaku sendiri pada saat kejadian itu langsung diamankan oleh belasan sekuriti lainnya yang bertugas di hotel dan menyerahkannya ke Polsekta Tamalate untuk diproses lebih lanjut.

"Pelaku sudah ditangani oleh polisi dan kabar yang kita dapatkan itu, ternyata pelaku itu mempunyai kelainan jiwa dan punya permasalahan keluarga sehingga nekat melakukan tindakan seperti itu," ujarnya. Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024