Mamuju (ANTARA) - Polres Majene Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan apel gelar pasukan Operasi Mantap Praja 2024 sebagai upaya memperkuat kesiapan kepolisian di daerah itu pada pengamanan Pilkada Serentak 2024.
"Apel ini bertujuan memastikan kesiapan personel, sarana dan prasarana dalam menghadapi seluruh tahapan pilkada di Sulbar, khususnya di Kabupaten Majene," kata Kapolres Majene Ajun Komisaris Besar Polisi Toni Sugadri.
Apel gelar pasukan itu kata Kapolres, juga sebagai upaya mematangkan kesiapan personel Polri dalam mendukung terselenggaranya Pilkada Serentak 2024 dengan aman, damai dan kondusif.
Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 menurut Toni Sugadri, menjadi ujian besar bagi kematangan demokrasi di Sulbar, serta menjadi penentu masa depan daerah itu.
"Sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo bahwa tahun 2024 adalah momen politik yang sangat penting, karena kita menyelenggarakan pesta demokrasi terbesar dan secara serentak. Ini pekerjaan besar yang sangat menentukan masa depan bangsa dan negara kita," jelasnya.
Melalui dukungan dari TNI, kementerian/lembaga, instansi terkait dan mitra kamtibmas lainnya, Polri kata Toni Sugadri, berkomitmen untuk mengamankan seluruh tahapan Pilkada Serentak 2024 di Sulbar melalui Operasi Mantap Praja 2024.
"Kami berharap, pelaksanaan Pilkada Serentak ini, dapat terselenggara dengan aman dan lancar, serta menjadi bukti kematangan demokrasi di Sulbar," kata Toni Sugadri.
Kapolres juga menyampaikan bahwa Operasi Mantap Praja 2024, akan berlangsung selama 127 hari, yakni mulai 27 Agustus hingga 31 Desember 2024, dengan melibatkan 1.216 personel Polri di seluruh wilayah Sulbar.
"Operasi ini bertujuan untuk meminimalisir potensi konflik berlatar belakang primordialisme, termasuk isu SARA, menjelang, selama dan setelah Pilkada 2024," terang Toni Sugadri.
Apel gelar pasukan tersebut juga dirangkaikan dengan simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang diperagakan oleh ratusan personel Polres Majene.
Pada simulasi tersebut menggambarkan persiapan dan kesiapan personel Polres Majene dalam melaksanakan pengamanan setiap tahapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.
"Apel ini bertujuan memastikan kesiapan personel, sarana dan prasarana dalam menghadapi seluruh tahapan pilkada di Sulbar, khususnya di Kabupaten Majene," kata Kapolres Majene Ajun Komisaris Besar Polisi Toni Sugadri.
Apel gelar pasukan itu kata Kapolres, juga sebagai upaya mematangkan kesiapan personel Polri dalam mendukung terselenggaranya Pilkada Serentak 2024 dengan aman, damai dan kondusif.
Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 menurut Toni Sugadri, menjadi ujian besar bagi kematangan demokrasi di Sulbar, serta menjadi penentu masa depan daerah itu.
"Sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo bahwa tahun 2024 adalah momen politik yang sangat penting, karena kita menyelenggarakan pesta demokrasi terbesar dan secara serentak. Ini pekerjaan besar yang sangat menentukan masa depan bangsa dan negara kita," jelasnya.
Melalui dukungan dari TNI, kementerian/lembaga, instansi terkait dan mitra kamtibmas lainnya, Polri kata Toni Sugadri, berkomitmen untuk mengamankan seluruh tahapan Pilkada Serentak 2024 di Sulbar melalui Operasi Mantap Praja 2024.
"Kami berharap, pelaksanaan Pilkada Serentak ini, dapat terselenggara dengan aman dan lancar, serta menjadi bukti kematangan demokrasi di Sulbar," kata Toni Sugadri.
Kapolres juga menyampaikan bahwa Operasi Mantap Praja 2024, akan berlangsung selama 127 hari, yakni mulai 27 Agustus hingga 31 Desember 2024, dengan melibatkan 1.216 personel Polri di seluruh wilayah Sulbar.
"Operasi ini bertujuan untuk meminimalisir potensi konflik berlatar belakang primordialisme, termasuk isu SARA, menjelang, selama dan setelah Pilkada 2024," terang Toni Sugadri.
Apel gelar pasukan tersebut juga dirangkaikan dengan simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang diperagakan oleh ratusan personel Polres Majene.
Pada simulasi tersebut menggambarkan persiapan dan kesiapan personel Polres Majene dalam melaksanakan pengamanan setiap tahapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.