Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar melalui perwakilan Duta Besar Pemerintah Swiss yang ada di Makassar menjajaki kerjasama di bidang pariwisata.

Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI di Makassar, Rabu, mengatakan, keberadaan konsulat Pemerintah Swiss di Makassar itu sangat bagus karena tidak semua kota di Indonesia ada duta besarnya.

"Untuk sementara ini, kami masih menjajaki rencana kerjasama itu dan penjajakan awal itu dimulai dengan kerjasama dibidan kepariwisataan," ujarnya usai menerima kunjungan dari Dubes Swiss untuk Indonesia Ernst Hofstetter dan Director Southeast Asia Switzerland Turism, Ivan Braiter.

Deng Ical, sapaan akrab wakil wali kota, berharap besar dengan kunjungan dari konsulat Swiss itu karena akan membantu Indonesia pada umumnya serta Makassar khususnya dalam hal kerjasama bidang pariwisata itu.

Dia mengaku jika potensi pariwisata di Sulawesi Selatan tidak kalah jauh dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia maupun di Asia karena Indonesia dikenal dunia sebagai negara yang kaya akan seni dan budaya termasuk Makassar yang multi etnik.

"Kita punya potensi pariwisata yang besar di Makassar dan ini yang akan kita maksimalkan. Wisatawan dari mancanegara diharapkan akan meningkat tiap tahunnya, apalagi dengan adanya kerjasama ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, Rusmayani Madjid menjelaskan, tingkat kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke Kota Makassar cukup bagus dan dalam setiap tahunnya mengalami peningkatan.

"Sekarang kan sudah ada mereka konsulat di Makassar dan mereka juga mengundang kita kesana dan mereka juga berjanji akan mendatangkan turisnya ke Makassar," katanya.

Hanya saja, lanjut Rusmayani, kalau ingin menggaet turis-turis mancanegara khususnya Swiss yang akan datang ke kota daeng Pemkot harus memperbaiki infrastruktur yang ada.

"Jadi bukan hanya potensinya kita, alami itu tidak apa-apa atau nature. Tapi jalanan menuju objek, kemudian hotel, restoran-restoran harus semua bertstandar iternasional. Karena memang untuk negara-negara Eropa, Swiss itu paling tinggi greetnya dibanding yang lain," ujarnya.

Menurut pengalamannya, masyarakat Swiss paling mementingkan tingkat kebersihan dan salah satu yang menjadi daya tarik wisatawan Eropa adalah kebersihan.

Apalagi Negara Eropa seperti Swiss lebis suka dengan wisata sejarah dan wisata lingkungan. Hanya saja, yang menjadi masalah lanjutan adalah kondisi jalanan menuju objek-objek wisata yang sedikit mengalami kerusakan.

"Dan mereka juga mengundang kita untuk melihat potensi-potensi Swiss. Ada evennya juga mereka yang tiap tahun diadakan di Basel," bebernya.

Namun, dengan adanya konsulat di Makassar, akan berdampak pada kunjungan wisatawan mancanegara untuk tertarik ke Makassar asal bisa dimanfaatkan dengan memperhatikan infrastrukturnya. Biqwanto

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024