Makassar (ANTARA) - Dua calon Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Sulawesi Selatan adu gagasan dalam debat kandidat sebagai rangkaian menuju Musyawarah Daerah (Musda) XVI pada tanggal 9 September 2024.

"Visi dan misi kami simpel, bagaimana kami berkolaborasi dengan seluruh aspek yang saling menguntungkan pengusaha muda yang ada di Sulsel," kata Calon Ketum HIPMI Sulsel Andi Amar Ma'ruf Sulaiman di Studio Jejak Fakta Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (1/9) malam.

Amar menjelaskan bahwa pengusaha muda bukan hanya berhimpun di organisasi, melainkan juga dari luar HIPMI dapat masuk untuk bagaimana mereka berproses memiliki usaha yang kreatif, produktif, mandiri, dan memiliki jaringan.

"Kami juga akan berkolaborasi mempertemukan pengusaha dengan pemerintah, perbankan agar membantu teman-teman pengusaha muda dapat fokus mengembangkan dan mengekspansi bisnisnya," papar anak Sulung Menteri Pertanian Amran Sulaiman ini.

Dikemukakan pula bahwa kolaborasi juga harus dibangun dengan seluruh pengurus BPC HIPMI kabupaten/kota aktif untuk membangun bisnis bersama-sama mulai dari desa.

Ia mewanti-wanti jangan sampai hanya berfokus pada daerah sentris seperti Kota Makassar dan Parepare sebab masih banyak daerah lain yang juga memiliki potensi-potensi hebat.

Salah satunya contohnya di Luwu Timur. Ada banyak aspek yang bisa dikembangkan, apalagi jauh dari kota misalnya.

"Itu bisa dikembangkan sampai dengan menghidupkan perekonomian masyarakat yang ada di sana agar menjadi mandiri, dan itu tidak dikelola oleh asing," ujarnya.

Selain itu, kata Amar, akan berfokus meneguhkan kesatuan anggota HIPMI di Sulsel, yakni BPC maupun BPD untuk selalu bekerja sama dan berkolaborasi melalui program-program yang namanya HIPMI AMAN.

"Bagaimana berusaha adaptif, mandiri, asertif, dan networking (AMAN). HIPMI harus memiliki bisnis adaptif, bagaimana merasakan covid kemarin, ketika bisnis tidak adaptif, akan tertinggal di situ," ujarnya.

Namun, apabila sudah adaptif, lanjut Amar, bila terjadi krisis pasca-covid lalu, menurut dia, akan dengan mudah melewatinya. Mandiri, bagaimana bisnis baru dibina lebih dahulu sehingga nanti mereka berdiri dengan kakinya sendiri dan mengembangkan usahanya di wilayahnya.

Amar juga akan membantu melalui networking atau jejaring bersama pengusaha muda menghubungkan antara satu bidang dan bidang lain, antara pemerintah dan pengusaha, perbankan dan pengusaha untuk dapat mengembangkan usahanya di daerah agar lebih maju.
  Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas Prof. Abdul Rahman Kadir (tengah), Ketua Umum HIPMI Sulsel periode 2010—2013 Yudi Arsono Ondong (kiri), dan Ketua Umum HIPMI Sulsel Andi Rahmat Manggarabani (kanan) sebagai panelis dalam debat kandidat menjelang Musda HIPMI Sulsel XVI di Studio Jejak Fakta Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (1/9/2024) malam. ANTARA/M. Darwin Fatir

Ada pula namanya HIPMI Back to Village. Menurut dia, di  Sulsel tidak bisa hanya fokus pada inovasi. Banyak pengusaha muda tidak mengetahui potensi terkecil usahanya di daerahnya, tetapi itu dapat menjadi usaha yang sangat besar.

"Jadi, kembali ke desa-desa mengali potensi, menarik pengusaha muda di desa untuk dikembangkan menjadi pengusaha berstandar provinsi, bahkan nasional kalau perlu internasional. Kami akan juga mengembangkan HIPMI Smart melalui pelatihan-pelatihan dan pembinaan kepada seluruh anggota pengurus aktif HIPMI," ucapnya.

Terakhir, lanjut dia, HIPMI potensial. Organisasi ini tidak boleh lupa potensi-potensi anak muda yang ada di kampus-kampus. Mereka adalah orang-orang mau belajar sehingga harus dibina melalui program menyentuh mahasiswa sesuai dengan kebutuhannya.

Calon Ketum HIPMI Sulsel Andi Muhammad Karaka Kilat juga menyampaikan tiga misinya. Ia mengibaratkan membangun gedung, pertama adalah fondasi, yakni menumbuhkan dan mempertahankan budaya inovatif dalam lingkungan BPD HIMPI Sulsel.

Kedua, kata dia, meningkatkan sistem kaderisasi dan pengembangan talenta kader. Ketiga mengoptimalkan sistem basis data untuk memaksimalkan kolaborasi antara kader HIPMI.

"Dalam kepengurusan, saya membawa lima value (nilai). Pertama, great (besar), kedua empowerment (pemberdayaan), ketiga grow (tumbuh), keempat creativity (kreativitas), dan kelima value compassion (berbagi bersama). Jadi, tidak hanya berbisnis untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, tetapi berbisnis untuk bermanfaat bagi masyarakat," paparnya.

Debat kandidat tersebut dihadiri panelis masing-masing Prof. Abdul Rahman Kadir selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas, Ketua Umum HIPMI Sulsel periode 2010—2013 Yudi Arsono Ondong dan Ketua Umum HIPMI Sulsel Andi Rahmat Manggarabani sebagai narasumber dalam debat.

Pewarta : M. Darwin Fatir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024