Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mendorong peningkatan peluang investasi melalui penyelenggaraan West Sulawesi Investment Forum yang dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Timur, pada Jumat (6/9).

"Sudah ada beberapa perusahaan yang siap melakukan penandatanganan kerja sama, dengan nilai transaksi yang akan kita lakukan sekitar Rp100 miliar," kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulbar Habibi Azis, di Mamuju, Kamis.

Kegiatan West Sulawesi Investment Forum kata Habibi Azis, merupakan forum pertemuan antara pengusaha di nusantara.

"Ada lebih 100 pengusaha nusantara yang akan mengikuti kegiatan ini. Ada juga dari Sulbar sendiri," ujar Habibi Azis.

Para pengusaha yang mengikuti West Sulawesi Investment Forum lanjut Habibi Azis, berasal dari berbagai sektor, mulai pertanian, perkebunan, kelautan dan pariwisata di Sulbar.

"Jadi nanti kita ada mempertemukan pelaku usaha yang ada di Sulbar dengan pemerintah yang ada di IKN maupun di Balikpapan," terang Habibi Azis.

Pelaksanaan West Sulawesi Investment Forum itu lanjutnya, juga akan mempertemukan antara Pemerintah Provinsi Sulbar, Kaltim, Otoritas IKN dan Pemerintah Kota Balikpapan.

"Akan ada forum yang dihadiri Penjabat Gubernur Sulbar, Penjabat Gubernur Kaltim dan Wali Kota Balikpapan. Jadi, nantinya akan ada transaksi investasi selanjutnya setelah dilakukan pertemuan ini," jelas Habibi Azis.

Melalui kegiatan West Sulawesi Investment Forum tersebut akan memperkuat posisi Sulbar sebagai daerah penyangga IKN di Kalimantan Timur.

Apalagi tambahnya, dengan potensi sumber daya alam (SDA) Provinsi Sulbar yang melimpah yang dapat menunjang berbagai kebutuhan IKN nantinya.

Sehingga, Habibi Azis berharap melalui pelaksanaan West Sulawesi Investment Forum itu, dapat memperkuat peran Sulbar dalam mendukung IKN di Kalimantan Timur.

"Jadi akan kita lihat dari narasumber, apa saja yang diperlukan di IKN dan bisa kita kirim dari Sulbar," kata Habibi Azis.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024