Mamuju (ANTARA Sulbar) - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sulawesi Barat telah menyiapkan anggaran untuk pengadaan pupuk guna mendukung peningkatan produksi dan produktivitas tanaman kakao yang selama ini telah mereka kembangkan.

"Kebetulan tahun ini pemerintah memberikan dukungan anggaran untuk pengadaan pupuk dengan nilai anggaran sekitar Rp566,88 juta," kata Kepala Disbun Sulbar, Supriatno di Mamuju, Selasa.

Menurutnya, pemberian pupuk kepada petani ini akan mampu mengatasi atau meminimalisasi adanya gangguan hama.

Karena itu, kata dia, sangat penting dilakukan pemberian pupuk untuk mendukung upaya peningkatan dan produksi biji kakao yang telah dikembangkan sejak tahun 2008 silam.

"Biji kakao menjadi komoditi andalan di daerah ini, walaupun disadarai banyak kekurangan sehingga upaya peningkatan produksi belum memadai," katanya.

Kelemahan yang terjadi selama ini, kata dia, akan menjadi fokus utama untuk melakukan perbaikan sehingga kesalahan sama tak perlu terulang kembali.

Saat ini, kata Tri, jajarannya juga telah melakukan perekrutan tenaga pendamping dengan jumlah 45 personil.

Tenaga pendamping ini kata dia, menjadi ujung tombak di lapangan untuk mengembalikan masa keemasan kakao yang ada di Sulbar.

"Petani kita masih banyak yang belum memahami tata cara pengembangan kakao secara benar. Karena itu, kita siapkan tenaga pendamping agar sistem pengelolaan kakao dari hulu hingga hilir benar-benar berjalan maksimal," ungkapnya.

Dia mengatakan, pengembangan komoditi kakao harus dikawal dengan baik, sehingga hasil kakao Sulbar menghasilkan kualitas dan produksi sesuai dengan standar pasar internasional.

Supriyatno menyampaikan, pengembangan kakao ini juga salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan petani kakao.

"Jika selama ini pendapatan petani kakao hanya berkisar Rp10 juta per hektare, maka ke depan harus diupayakan meningkat menjadi Rp50 juta per hektare selama setahun,"tuturnya. Agus Setiawan

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024