Makassar (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar Sulawesi Selatan Indira Yusuf Ismail mendorong para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokal agar mampu beradaptasi dan bersaing di pasar global.
"Era sekarang ini bisa dibilang menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kelas usaha kita karena semua sudah dimudahkan dengan teknologi digital. Saatnya sekarang mengambil peran dan beradaptasi dengan tren global saat ini," ujar Indira Yusuf Ismail ketika membuka kegiatan “Inovasi dan Peluang UMKM Kuliner dan Fashion Lokal Beradaptasi dengan Tren Global” diinisiasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Makassar, di Makassar, Kamis.
Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 300 pelaku UMKM yang berfokus pada sektor kuliner dan fashion, yang siap mempelajari strategi inovasi baru.
Dalam kesempatan itu, Indira menyoroti pentingnya peran dinas koperasi dalam membina dan mengembangkan UMKM di Makassar.
Dia menekankan bahwa pelatihan semacam ini sangat relevan untuk memastikan UMKM terus maju dan beradaptasi dengan perubahan tren.
Menurut Indira, inovasi menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi UMKM agar lebih kompetitif di pasar internasional.
“Kita berkumpul di sini, Dinas koperasi tentunya selalu berusaha bagaimana bisa membina dan mengembangkan semua UMKM yang ada di kota Makassar,” ujar Indira.
Indira juga menyoroti sektor kuliner yang telah menjadi identitas kuat Makassar sebagai kota dengan makanan lezat.
Dia menyebut bahwa branding kota ini sebagai kota makan enak sudah cukup kuat, namun tetap ada ruang bagi inovasi kuliner agar lebih menonjol di tingkat global.
Selain itu, dia menekankan pentingnya relevansi dari pelatihan ini untuk memberikan dampak yang nyata bagi para pelaku UMKM.
“Khusus untuk bidang kuliner, Makassar sudah terkenal dengan semua makanannya. Tidak ada yang tidak enak. Kita banyak kuliner luar biasa. Coto, Konro Pallubasa, Sop Sodara, Sate, dan sebagainya, dan semua itu luar biasa. Tetapi sekarang juga begitu banyak inovasi-inovasi di bidang kuliner," katanya.
Selain sektor kuliner, Indira juga memberikan perhatian khusus pada sektor fashion. Dirinya menegaskan bahwa fashion lokal harus terus dikembangkan dengan sentuhan kearifan lokal agar mampu bersaing dengan tren global.
Batik Lontara, salah satu produk kebanggaan Makassar, perlu diangkat lebih tinggi melalui inovasi desain dan klasifikasi yang tepat.
“Khusus untuk bidang fashion, kita mengembangkan fashion Makassar dengan kearifan lokal. Makassar sudah punya Batik Lontara, tapi saya kira mesti ada pengembangan dulu khusus untuk Batik Lontara,” jelas Indira.
Indira juga menyinggung pentingnya Inkubator Center yang dimiliki oleh Dinas Koperasi Makassar.
Menurut dia, Inkubator Center ini merupakan fasilitas luar biasa yang bisa membantu UMKM belajar dan mengembangkan potensi mereka.
“Inkubator center itu sangat luar biasa. Saya tentunya sangat berterima kasih kepada Dinas Koperasi bahwa kita punya tempat di mana sebenarnya semua bisa belajar di situ, bisa dapat ilmu di situ,” kata Indira.
Menutup sambutannya, Indira mengajak semua pelaku UMKM untuk terus menggali inovasi agar siap menghadapi tren global.
Dia memiliki visi untuk menjadikan Makassar sebagai pusat fashion lokal yang memiliki karakter unik dan tidak hanya mengikuti tren global secara pasif.
Indira berharap sektor fashion Makassar dapat bersaing di panggung internasional dengan kekuatan identitas lokal.
“Kita belajar di sini supaya ada inovasi sendiri supaya kita nanti siap bikin Makassar Fashion Week, kita tidak ikut-ikutan tapi kita punya karakter sendiri,” ucapnya.
"Era sekarang ini bisa dibilang menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kelas usaha kita karena semua sudah dimudahkan dengan teknologi digital. Saatnya sekarang mengambil peran dan beradaptasi dengan tren global saat ini," ujar Indira Yusuf Ismail ketika membuka kegiatan “Inovasi dan Peluang UMKM Kuliner dan Fashion Lokal Beradaptasi dengan Tren Global” diinisiasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Makassar, di Makassar, Kamis.
Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 300 pelaku UMKM yang berfokus pada sektor kuliner dan fashion, yang siap mempelajari strategi inovasi baru.
Dalam kesempatan itu, Indira menyoroti pentingnya peran dinas koperasi dalam membina dan mengembangkan UMKM di Makassar.
Dia menekankan bahwa pelatihan semacam ini sangat relevan untuk memastikan UMKM terus maju dan beradaptasi dengan perubahan tren.
Menurut Indira, inovasi menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi UMKM agar lebih kompetitif di pasar internasional.
“Kita berkumpul di sini, Dinas koperasi tentunya selalu berusaha bagaimana bisa membina dan mengembangkan semua UMKM yang ada di kota Makassar,” ujar Indira.
Indira juga menyoroti sektor kuliner yang telah menjadi identitas kuat Makassar sebagai kota dengan makanan lezat.
Dia menyebut bahwa branding kota ini sebagai kota makan enak sudah cukup kuat, namun tetap ada ruang bagi inovasi kuliner agar lebih menonjol di tingkat global.
Selain itu, dia menekankan pentingnya relevansi dari pelatihan ini untuk memberikan dampak yang nyata bagi para pelaku UMKM.
“Khusus untuk bidang kuliner, Makassar sudah terkenal dengan semua makanannya. Tidak ada yang tidak enak. Kita banyak kuliner luar biasa. Coto, Konro Pallubasa, Sop Sodara, Sate, dan sebagainya, dan semua itu luar biasa. Tetapi sekarang juga begitu banyak inovasi-inovasi di bidang kuliner," katanya.
Selain sektor kuliner, Indira juga memberikan perhatian khusus pada sektor fashion. Dirinya menegaskan bahwa fashion lokal harus terus dikembangkan dengan sentuhan kearifan lokal agar mampu bersaing dengan tren global.
Batik Lontara, salah satu produk kebanggaan Makassar, perlu diangkat lebih tinggi melalui inovasi desain dan klasifikasi yang tepat.
“Khusus untuk bidang fashion, kita mengembangkan fashion Makassar dengan kearifan lokal. Makassar sudah punya Batik Lontara, tapi saya kira mesti ada pengembangan dulu khusus untuk Batik Lontara,” jelas Indira.
Indira juga menyinggung pentingnya Inkubator Center yang dimiliki oleh Dinas Koperasi Makassar.
Menurut dia, Inkubator Center ini merupakan fasilitas luar biasa yang bisa membantu UMKM belajar dan mengembangkan potensi mereka.
“Inkubator center itu sangat luar biasa. Saya tentunya sangat berterima kasih kepada Dinas Koperasi bahwa kita punya tempat di mana sebenarnya semua bisa belajar di situ, bisa dapat ilmu di situ,” kata Indira.
Menutup sambutannya, Indira mengajak semua pelaku UMKM untuk terus menggali inovasi agar siap menghadapi tren global.
Dia memiliki visi untuk menjadikan Makassar sebagai pusat fashion lokal yang memiliki karakter unik dan tidak hanya mengikuti tren global secara pasif.
Indira berharap sektor fashion Makassar dapat bersaing di panggung internasional dengan kekuatan identitas lokal.
“Kita belajar di sini supaya ada inovasi sendiri supaya kita nanti siap bikin Makassar Fashion Week, kita tidak ikut-ikutan tapi kita punya karakter sendiri,” ucapnya.