Makassar (ANTARA) - Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Luwu Timur, Sulsel Jayadi Nas memimpin Rakor Tim Percepatan Penurunan stunting untuk memperkuat koordinasi dalam upaya menurunkan angka stunting di daerah itu.
Jayadi Nas dalam keterangannya di Makassar, Jumat, mengatakan rapat koordinasi juga ingin mengetahui secara langsung kondisi riil penanganan stunting di Luwu Timur.
"Apa saja input, output dan outcome yang telah dicapai serta apa saja yang menjadi kendala pada penanganannya selama ini," katanya.
Terkait pemberian makanan tambahan bagi balita, ia meminta agar setiap waktu dipantau bobot berat badan balita setelah diberikan bantuan makanan tambahan di Posyandu.
Ia menjelaskan, setiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang memiliki anggaran penanganan stunting akan diminta untuk menjelaskan laporan sumber dana, realisasi anggaran serta sasaran programnya.
Bupati juga menghimbau agar dinas-dinas terkait tidak mengeluarkan anggaran yang dikhususkan untuk penanganan stunting untuk membiayai kegiatan pelatihan-pelatihan di luar pemenuhan gizi anak dan remaja di lapangan.
Bahkan, Jayadi juga berjanji akan turun langsung setiap minggu ke setiap kecamatan untuk mengecek penanganan stunting terutama pada pendataan posyandu terkait penimbangan berat badan bayi, distribusi asupan makanan tambahan dan suplemen vitamin bagi remaja.
“Tolong nomor handphone saya juga dimasukkan ke grup Whatsapp kepala Puskesmas se-Lutim supaya saya bisa mengetahui langsung sejauh mana proses pelaksanaan penanganan stunting telah berjalan di setiap puskesmas,” pintanya.
Bupati Jayadi Nas juga mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam mensukseskan pencegahan stunting karena akan memberikan dampak yang baik bagi anak-anak generasi muda Indonesia yang sehat dan cerdas di masa yang akan datang.
Jayadi Nas dalam keterangannya di Makassar, Jumat, mengatakan rapat koordinasi juga ingin mengetahui secara langsung kondisi riil penanganan stunting di Luwu Timur.
"Apa saja input, output dan outcome yang telah dicapai serta apa saja yang menjadi kendala pada penanganannya selama ini," katanya.
Terkait pemberian makanan tambahan bagi balita, ia meminta agar setiap waktu dipantau bobot berat badan balita setelah diberikan bantuan makanan tambahan di Posyandu.
Ia menjelaskan, setiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang memiliki anggaran penanganan stunting akan diminta untuk menjelaskan laporan sumber dana, realisasi anggaran serta sasaran programnya.
Bupati juga menghimbau agar dinas-dinas terkait tidak mengeluarkan anggaran yang dikhususkan untuk penanganan stunting untuk membiayai kegiatan pelatihan-pelatihan di luar pemenuhan gizi anak dan remaja di lapangan.
Bahkan, Jayadi juga berjanji akan turun langsung setiap minggu ke setiap kecamatan untuk mengecek penanganan stunting terutama pada pendataan posyandu terkait penimbangan berat badan bayi, distribusi asupan makanan tambahan dan suplemen vitamin bagi remaja.
“Tolong nomor handphone saya juga dimasukkan ke grup Whatsapp kepala Puskesmas se-Lutim supaya saya bisa mengetahui langsung sejauh mana proses pelaksanaan penanganan stunting telah berjalan di setiap puskesmas,” pintanya.
Bupati Jayadi Nas juga mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam mensukseskan pencegahan stunting karena akan memberikan dampak yang baik bagi anak-anak generasi muda Indonesia yang sehat dan cerdas di masa yang akan datang.