Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, tingkat produksi jagung di wilayah provinsi Sulawesi Barat, tahun 2013 mencapai angka sebesar 128.327 ton pipilan kering, atau meningkat sebesar 5.773 ton (4,71 persen) dibandingkan produksi tahun 2012 yaitu sebesar 122.554 ton.

"Peningkatan produksi jagung dipicu oleh peningkatan luas panen sebesar 1.640 ha (6,52 persen) dari 25.141 ha pada tahun 2012 menjadi 26.781 ha pada tahun 2013," kata Kepala BPS Sulbar, Setianto di Mamuju, Jum`at.

Sedangkan dari segi produktivitas kata dia, maka terihat turun sebesar 0,83 kwintal/hektar (1,70 persen), yaitu dari 48,75 kwintal/hektar pada tahun 2012 menjadi 47,92 kwintal/hektar pada tahun 2013.

"Angka Ramalan I (ARAM I) produksi jagung Sulbar tahun 2014 adalah sebesar 132.076 ton pipilan kering atau naik sebesar 3.749 ton (2,92 persen) dibandingkan produksi tahun 2013," jelas Setianto.

Ia menyampaikan, peningkatan produksi jagung tersebut dipicu oleh peningkatan luas panen sebesar 133 hektar (0,50 persen), demikian juga produktivitasnya mengalami peningkatan sekitar 1,15 kwintal/hektar (2,4 persen).

Setianto menyebutkan, hampir semua kabupaten di Sulbar telah mengembangkan tanaman jagung dan telah menjadi tanaman sela bagi petani kakao maupun petani sawit yang ada di Mamuju.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulbar, Muhammad Abduh menyampaikan, produksi jagung sebelumnya hanya sebesar 126.000 ton dan kini menjadi 128.327 ton pipilan kering.

"Produksi jagung di Sulbar termasuk yang mengalami peningkatan yang luar biasa. Bahkan, pada tahun lalu sempat mendapatkan penghargaan secara nasional," katanya.

Abduh menyampaikan, peningkatan produksi jagung telah berbanding lurus dengan volume bantuan yang diberikan kepada petani.

"Bantuan selama ini cukup besar. Baik dalam bentuk bantuan bibit maupun bantuan pupuk dan berbagai bantuan lainnya," jelas Abduh. Y Alfrin

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024