Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Pusat Statistik menyampaikan, angka tetap produksi kedelai Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013 hanya mencapai 1.181 ton biji kering atau turun sampai 2.041 ton (63,35 persen) dibandingkan produksi pada 2012.

"Penurunan produksi terjadi karena berkurangnya luas panen mencapai 1.079 hektare (53,39 persen) dan juga penurunan produktivitas sebesar 3,40 kwintal/hektare (21,33 persen)," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar, Setianto di Mamuju, Sabtu.

Menurutnya, angka ramalan (Aram) satu terhadap produksi kedelai Sulbar tahun 2014 diperkirakan sebesar 2.553 ton biji kering atau naik sekitar 1.372 ton (116,17 persen) dibandingkan dengan produksi pada 2013.

Peningkatan produksi kedelai tahun 2014, kata Setianto, diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan luas panen sebesar 1.147 ha (121,76 persen).

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulbar, Ir.Muhammad Abduh menyampaikan, turunnya angka produksi kedelai itu diakibatkan beberapa faktor termasuk berkurangnya luas panen petani.

"Banyak hal yang memicu turunnya produksi kedelai. Meski demikian, kami akan melakukan berbagai upaya agar produksi kedelai mengalami peningkatan," kata dia.

Abduh mengatakan, penambahan areal sasaran pengembangan tanaman kedelai akan menjadi perhatian utama agar produksinya bisa bertambah.

Dia menyampaikan, pemerintah akan mendorong untuk terus memerhatikan termasuk memberikan bantuan bibit maupun bantuan lainnya.

"Bukan hanya petani kedelai yang akan kita bantu tahun ini. Namun, petani komoditi lain juga bakal mendapat perhatian yang sama," terang Abduh. T Susilo

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024