Makassar (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi musim kemarau akan berakhir dan musim penghujan sudah masuk hingga menyebabkan hujan tidak merata di beberapa wilayah Sulawesi Selatan dan sekitarnya.
"Hujan yang terjadi itu hanya sebagian wilayah Makassar dan sekitarnya yang mengalami hujan ringan. Saat ini masih masa peralihan musim (kemarau) ke musim hujan," ujar Staf Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Farid saat dikonfirmasi, Kamis.
Menurutnya, hujan yang terjadi Kamis pagi tadi pada beberapa titik di wilayah kota dipengaruhi awan kecil berskala lokal hingga mengakibatkan hujan dengan intensitas ringan.
"Ini diakibatkan oleh awan-awan konvektif kecil dengan skala lokal, karena pemantauan dari citra satelit tidak terdeteksi awan tersebut," tuturnya menjelaskan.
Kendati demikian, kata Farid, awal musim hujan ditentukan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya.
Sebelumnya, BMKG memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi hujan dengan intensitas ringan.
"Untuk Pulau Sulawesi, kondisi cuaca berawan diprakirakan terjadi di wilayah Makassar," kata Prakirawan Hasalika Nurjana dalam saluran Youtube BMKG, di Jakarta, Kamis.
Hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di wilayah Palu dan Kendari. Untuk wilayah Gorontalo dan Manado diprakirakan hujan dengan intensitas sedang.
Kemudian untuk wilayah Mamuju, Sulawesi Barat perlu diwaspadai akan potensi hujan yang dapat disertai dengan kilat maupun petir.
Sedangkan di wilayah Maluku dan Papua umumnya terjadi hujan dengan intensitas ringan seperti di wilayah Ternate, Ambon, Sorong, Nabire, Manokwari, Jayapura, Jayawijaya, dan juga Merauke.
"Hujan yang terjadi itu hanya sebagian wilayah Makassar dan sekitarnya yang mengalami hujan ringan. Saat ini masih masa peralihan musim (kemarau) ke musim hujan," ujar Staf Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Farid saat dikonfirmasi, Kamis.
Menurutnya, hujan yang terjadi Kamis pagi tadi pada beberapa titik di wilayah kota dipengaruhi awan kecil berskala lokal hingga mengakibatkan hujan dengan intensitas ringan.
"Ini diakibatkan oleh awan-awan konvektif kecil dengan skala lokal, karena pemantauan dari citra satelit tidak terdeteksi awan tersebut," tuturnya menjelaskan.
Kendati demikian, kata Farid, awal musim hujan ditentukan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya.
Sebelumnya, BMKG memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi hujan dengan intensitas ringan.
"Untuk Pulau Sulawesi, kondisi cuaca berawan diprakirakan terjadi di wilayah Makassar," kata Prakirawan Hasalika Nurjana dalam saluran Youtube BMKG, di Jakarta, Kamis.
Hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di wilayah Palu dan Kendari. Untuk wilayah Gorontalo dan Manado diprakirakan hujan dengan intensitas sedang.
Kemudian untuk wilayah Mamuju, Sulawesi Barat perlu diwaspadai akan potensi hujan yang dapat disertai dengan kilat maupun petir.
Sedangkan di wilayah Maluku dan Papua umumnya terjadi hujan dengan intensitas ringan seperti di wilayah Ternate, Ambon, Sorong, Nabire, Manokwari, Jayapura, Jayawijaya, dan juga Merauke.