Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menerjunkan 51 enumerator terpilih pada pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024.
"Untuk para enumerator yang terpilih, saya ucapkan selamat atas kepercayaan yang diberikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar drg Asran Masdy, pada pelatihan enumerator SSGI 2024, di Mamuju, Sabtu.
Pelatihan yang akan berlangsung hingga 15 Oktober 2024 itu, diikuti 51 enumerator yang akan menjalani pelatihan intensif sebelum terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data kesehatan di seluruh wilayah Sulbar.
Kegiatan itu juga dihadiri secara daring perwakilan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan Nirmala Ahmad Ma'ruf dan Koordinator PT Surveyor Indonesia untuk Sulbar Rifco Rahim serta para Penanggung Jawab Teknis (PJT) provinsi dan kabupaten se-Sulbar.
"Tugas ini sangat penting dan saya yakin kalian mampu melaksanakannya dengan baik. Ingat, apa yang kalian lakukan adalah bagian dari upaya besar untuk masa depan generasi Sulbar yang sehat dan cerdas," ujar Asran Masdy.
Asran Masdy menekankan pentingnya integritas dalam pengumpulan data.
Menurutnya, kualitas data sangat bergantung pada kejujuran dan ketelitian enumerator SSGI.
"Pastikan data yang dikumpulkan benar-benar mencerminkan kondisi di masyarakat," kata Asran Masdy.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para PJT yang hadir atas komitmen dan dedikasi mereka dalam mendukung program SSGI.
"Para PJT telah bekerja keras. Saya berharap kalian terus membimbing para enumerator di lapangan agar proses pengumpulan data berjalan dengan lancar dan tepat waktu," kata Asran Masdy.
Pada kesempatan itu, Asran Masdy juga menyampaikan bahwa berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi balita stunting di Sulbar berhasil diturunkan dari 35 persen pada 2022, turun menjadi 30,3 persen pada 2023.
"Ini adalah hasil kerja keras kita semua dan semoga penurunan ini dapat terus berlanjut," harap Asran Masdy.
Sementara, perwakilan BKPK Kementerian Kesehatan Nirmala Ahmad Ma'ruf menjelaskan adanya perubahan skema pelaksanaan SSGI 2024.
"Tahun ini, pelaksanaan SSGI dilakukan melalui Kerja Sama Operasional (KSO), di mana PT Surveyor Indonesia ditunjuk untuk menangani pelaksanaannya di Sulbar," kata Nirmala.
Sedangkan, Koordinator PT. Surveyor Indonesia untuk Sulbar Rifco Rahim menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Sulbar, khususnya Dinas Kesehatan, atas dukungan yang diberikan untuk kelancaran pelaksanaan rangkaian kegiatan SSGI 2024 di wilayah tersebut.
"Dukungan dari pemerintah provinsi sangat membantu kami dalam memastikan setiap tahapan survei berjalan dengan baik dan lancar," kata Rifco.
"Untuk para enumerator yang terpilih, saya ucapkan selamat atas kepercayaan yang diberikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar drg Asran Masdy, pada pelatihan enumerator SSGI 2024, di Mamuju, Sabtu.
Pelatihan yang akan berlangsung hingga 15 Oktober 2024 itu, diikuti 51 enumerator yang akan menjalani pelatihan intensif sebelum terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data kesehatan di seluruh wilayah Sulbar.
Kegiatan itu juga dihadiri secara daring perwakilan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan Nirmala Ahmad Ma'ruf dan Koordinator PT Surveyor Indonesia untuk Sulbar Rifco Rahim serta para Penanggung Jawab Teknis (PJT) provinsi dan kabupaten se-Sulbar.
"Tugas ini sangat penting dan saya yakin kalian mampu melaksanakannya dengan baik. Ingat, apa yang kalian lakukan adalah bagian dari upaya besar untuk masa depan generasi Sulbar yang sehat dan cerdas," ujar Asran Masdy.
Asran Masdy menekankan pentingnya integritas dalam pengumpulan data.
Menurutnya, kualitas data sangat bergantung pada kejujuran dan ketelitian enumerator SSGI.
"Pastikan data yang dikumpulkan benar-benar mencerminkan kondisi di masyarakat," kata Asran Masdy.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para PJT yang hadir atas komitmen dan dedikasi mereka dalam mendukung program SSGI.
"Para PJT telah bekerja keras. Saya berharap kalian terus membimbing para enumerator di lapangan agar proses pengumpulan data berjalan dengan lancar dan tepat waktu," kata Asran Masdy.
Pada kesempatan itu, Asran Masdy juga menyampaikan bahwa berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi balita stunting di Sulbar berhasil diturunkan dari 35 persen pada 2022, turun menjadi 30,3 persen pada 2023.
"Ini adalah hasil kerja keras kita semua dan semoga penurunan ini dapat terus berlanjut," harap Asran Masdy.
Sementara, perwakilan BKPK Kementerian Kesehatan Nirmala Ahmad Ma'ruf menjelaskan adanya perubahan skema pelaksanaan SSGI 2024.
"Tahun ini, pelaksanaan SSGI dilakukan melalui Kerja Sama Operasional (KSO), di mana PT Surveyor Indonesia ditunjuk untuk menangani pelaksanaannya di Sulbar," kata Nirmala.
Sedangkan, Koordinator PT. Surveyor Indonesia untuk Sulbar Rifco Rahim menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Sulbar, khususnya Dinas Kesehatan, atas dukungan yang diberikan untuk kelancaran pelaksanaan rangkaian kegiatan SSGI 2024 di wilayah tersebut.
"Dukungan dari pemerintah provinsi sangat membantu kami dalam memastikan setiap tahapan survei berjalan dengan baik dan lancar," kata Rifco.