Jeneponto (ANTARA) - Pembangunan fisik utama berupa pengerjaan jembatan yang dilakukan personel TNI Manunggal masuk desa ke-122 tahun 2024 Kodim 1425/eneponto telah mencapai 55 persen.
"Pembangunan infrastruktur di desa pada tujuh Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan sudah mencapai 55 persen," kata Dansatgas TMMD, Letkol Inf Muhammad Amin dalam keterangan persnya di Jeneponto, Jumat.
Dia mengatakan, untuk pembuatan jembatan itu sepanjang 7 m dengan lebar 5 m dan saat ini progresnya sudah mencapai 55 persen.
Karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi personel satgas TMMD yang terdiri dari unsur TNI Polri Pemda dan masyarakat Desa Tuju yang telah bersama-sama melakukan pembangunan infrastruktur itu.
Kolaborasi antar pihak di lapangan itu merupakan sinergi yang dinilai mampu mempercepat proses pengerjaan sasaran fisik, sehingga diharapkan dapat selesai sesuai target waktu yang telah ditentukan.
"Sinergi ini akan mampu mempercepat proses pengerjaan sasaran fisik, sehingga diharapkan selesai sesuai target," kata Muhammad Amin
Sementara itu Komandan SSK Letda Arhanud Naufal yang memimpin langsung pengerjaan infrastruktur tersebut mengatakan, penggunaan alat berat seperti bomak dan dozer sangat membantu memperlancar proses pembangunan jembatan itu.
Dengan alat berat itu yang cukup memadai, pihaknya optimistis target waktu yang ditentukan dapat tercapai dan fasilitas umum itu segera dapat digunakan oleh masyarakat.
Lebih jauh dijelaskan, Program TMMD ini merupakan bentuk sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur pedesaan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Karena itu, lanjut dia partisipasi aktif masyarakat desa 7 menjadi faktor pendukung progres pengerjaan proyek itu.
"Pembangunan infrastruktur di desa pada tujuh Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan sudah mencapai 55 persen," kata Dansatgas TMMD, Letkol Inf Muhammad Amin dalam keterangan persnya di Jeneponto, Jumat.
Dia mengatakan, untuk pembuatan jembatan itu sepanjang 7 m dengan lebar 5 m dan saat ini progresnya sudah mencapai 55 persen.
Karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi personel satgas TMMD yang terdiri dari unsur TNI Polri Pemda dan masyarakat Desa Tuju yang telah bersama-sama melakukan pembangunan infrastruktur itu.
Kolaborasi antar pihak di lapangan itu merupakan sinergi yang dinilai mampu mempercepat proses pengerjaan sasaran fisik, sehingga diharapkan dapat selesai sesuai target waktu yang telah ditentukan.
"Sinergi ini akan mampu mempercepat proses pengerjaan sasaran fisik, sehingga diharapkan selesai sesuai target," kata Muhammad Amin
Sementara itu Komandan SSK Letda Arhanud Naufal yang memimpin langsung pengerjaan infrastruktur tersebut mengatakan, penggunaan alat berat seperti bomak dan dozer sangat membantu memperlancar proses pembangunan jembatan itu.
Dengan alat berat itu yang cukup memadai, pihaknya optimistis target waktu yang ditentukan dapat tercapai dan fasilitas umum itu segera dapat digunakan oleh masyarakat.
Lebih jauh dijelaskan, Program TMMD ini merupakan bentuk sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur pedesaan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Karena itu, lanjut dia partisipasi aktif masyarakat desa 7 menjadi faktor pendukung progres pengerjaan proyek itu.