Jakarta (ANTARA) - Sebanyak empat atlet ketapel Indonesia berangkat secara mandiri untuk mengikuti kejuaraan dunia ketapel China Slingshot Club Competition (SCCC) 2024 yang berlangsung di Shanghai, China, 18-20 Oktober.
"Keikutsertaan kami dalam kejuaraan dunia ketapel ini sebagai upaya mengangkat olahraga ketapel Indonesia di kancah dunia," kata Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Forum Silaturahmi Pecinta Ketapel (Forspek) Indonesia Satria Conayio ketika dihubungi melalui saluran telepon dari Jakarta, Sabtu.
Keempat atlet tersebut yaitu Angga Ramadhan dan Dody Dayu Ajie dari klub katapel Spectre Surabaya, Jawa timur, Budi Narwanto dari klub katapel WSC Wonogiri, Jawa tengah, dan Fudji Wong dari Ketapel Mania, Boyolali, Jawa Tengah.
Para atlet dan tim ofisial dari Indonesia menamai tim mereka sebagai Kurawa saat tampil dalam kejuaraan yang diikuti lebih dari 400 peserta dari berbagai negara itu.
Satria mengatakan keikutsertaan para atlet bermakna penting bagi olahraga ketapel Indonesia yang juga sudah menjadi induk olahraga yang dinaungi Forspek Indonesia dapat diakui di kancah global bersama-sama anggota WSA dari negara-negara lain.
Selama ini, kata dia, masyarakat Indonesia belum banyak yang mengetahui kalau olahraga ketapel itu sudah banyak berkembang sehingga masih dinilai sebagai kebudayaan tradisional saja.
"Jadi dengan keikutsertaan dalam kejuaraan bergengsi ini kami berharap olahraga ketapel di Indonesia juga semakin dikenal masyarakat kita," ujarnya.
Satria menambahkan, acara yang berlangsung selama lima hari dalam kejuaraan itu tidak hanya mempertemukan para atlet dari berbagai belahan dunia, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kreasi budaya masing-masing negara kepada khalayak internasional dalam bentuk keterampilan atlet, produk ketapel, dan saling bertukar informasi seputar olahraga katapel dunia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Empat atlet katapel Indonesia ikuti kejuaraan dunia di China
"Keikutsertaan kami dalam kejuaraan dunia ketapel ini sebagai upaya mengangkat olahraga ketapel Indonesia di kancah dunia," kata Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Forum Silaturahmi Pecinta Ketapel (Forspek) Indonesia Satria Conayio ketika dihubungi melalui saluran telepon dari Jakarta, Sabtu.
Keempat atlet tersebut yaitu Angga Ramadhan dan Dody Dayu Ajie dari klub katapel Spectre Surabaya, Jawa timur, Budi Narwanto dari klub katapel WSC Wonogiri, Jawa tengah, dan Fudji Wong dari Ketapel Mania, Boyolali, Jawa Tengah.
Para atlet dan tim ofisial dari Indonesia menamai tim mereka sebagai Kurawa saat tampil dalam kejuaraan yang diikuti lebih dari 400 peserta dari berbagai negara itu.
Satria mengatakan keikutsertaan para atlet bermakna penting bagi olahraga ketapel Indonesia yang juga sudah menjadi induk olahraga yang dinaungi Forspek Indonesia dapat diakui di kancah global bersama-sama anggota WSA dari negara-negara lain.
Selama ini, kata dia, masyarakat Indonesia belum banyak yang mengetahui kalau olahraga ketapel itu sudah banyak berkembang sehingga masih dinilai sebagai kebudayaan tradisional saja.
"Jadi dengan keikutsertaan dalam kejuaraan bergengsi ini kami berharap olahraga ketapel di Indonesia juga semakin dikenal masyarakat kita," ujarnya.
Satria menambahkan, acara yang berlangsung selama lima hari dalam kejuaraan itu tidak hanya mempertemukan para atlet dari berbagai belahan dunia, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kreasi budaya masing-masing negara kepada khalayak internasional dalam bentuk keterampilan atlet, produk ketapel, dan saling bertukar informasi seputar olahraga katapel dunia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Empat atlet katapel Indonesia ikuti kejuaraan dunia di China