Makassar (ANTARA) - Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis saat membuka rapat koordinasi penanganan masalah sosial menekankan bahwa hal itu harus dilakukan dari hulu ke hilir.
"Penanganan masalah sosial harus dilakukan dari hulu ke hilir agar keberadaan mereka semua tidak menjamur," ujarnya dalam rapat koordinasi terpadu terkait menjaga ketertiban, kenyamanan, dan keamanan khususnya di sekitar Simpang Lima Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, yang digelar di Makassar, Rabu.
Andi Arwin mengatakan penanganan permasalahan sosial yang melibatkan anak jalanan (anjal), gelandangan, dan pengemis (gepeng) di wilayah tersebut harus dilakukan secara bersama-sama.
"Saya sangat menghargai kehadiran dan kerja sama dari berbagai instansi yang hari ini turut hadir. Permasalahan sosial seperti anak jalanan, pengamen dan gepeng harus ditangani secara terpadu untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi masyarakat maupun wisatawan," katanya sembari mengapresiasi pelaksanaan rakor yang diinisiasi Dinas Sosial Sulsel sebagai langkah proaktif untuk menangani permasalahan sosial tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa maraknya anak jalanan, pengamen dan gepeng di sekitar Simpang Lima Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menjadi perhatian khusus karena wilayah ini merupakan salah satu wajah pertama yang dilihat wisatawan saat tiba di Sulawesi Selatan menuju Kota Makassar dan kabupaten/kota lainnya.
"Ketika pengunjung tiba, mereka harus disambut dengan suasana yang tertib dan nyaman. Oleh karena itu, kita semua perlu bekerja keras untuk mengatasi berbagai masalah sosial yang ada," terang dia.
Oleh karena itu, Arwin mengatakan diperlukan langkah konkret dan strategis untuk menuntaskan masalah ini mulai dari hulu hingga hilir, guna memastikan penyelesaian yang berkelanjutan dan efektif.
"Permasalahan ini tidak bisa hanya diatasi di permukaan. Kita harus melihat akar penyebabnya dan menangani secara terstruktur dari awal hingga akhir. Untuk itu pentingnya penanganan mulai hulu ke hilir," ujarnya.
Arwin berharap melalui rakor ini akan tercipta solusi yang bersifat permanen dalam menangani masalah sosial tersebut, sehingga tidak hanya menyelesaikan masalah secara sementara.
"Kita harus memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil dapat mencegah munculnya masalah serupa di masa depan," tambahnya.
Ia juga menyebut pentingnya kolaborasi antarinstansi untuk memperkuat komitmen dalam menyelesaikan permasalahan ini.
Rapat koordinasi ini dihadiri jajaran Pemprov Sulawesi Selatan, Polrestabes Makassar, Polres Maros, Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar, Sentra Wirajaya Kementerian Sosial serta OPD Pemkot Makassar.
"Penanganan masalah sosial harus dilakukan dari hulu ke hilir agar keberadaan mereka semua tidak menjamur," ujarnya dalam rapat koordinasi terpadu terkait menjaga ketertiban, kenyamanan, dan keamanan khususnya di sekitar Simpang Lima Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, yang digelar di Makassar, Rabu.
Andi Arwin mengatakan penanganan permasalahan sosial yang melibatkan anak jalanan (anjal), gelandangan, dan pengemis (gepeng) di wilayah tersebut harus dilakukan secara bersama-sama.
"Saya sangat menghargai kehadiran dan kerja sama dari berbagai instansi yang hari ini turut hadir. Permasalahan sosial seperti anak jalanan, pengamen dan gepeng harus ditangani secara terpadu untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi masyarakat maupun wisatawan," katanya sembari mengapresiasi pelaksanaan rakor yang diinisiasi Dinas Sosial Sulsel sebagai langkah proaktif untuk menangani permasalahan sosial tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa maraknya anak jalanan, pengamen dan gepeng di sekitar Simpang Lima Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menjadi perhatian khusus karena wilayah ini merupakan salah satu wajah pertama yang dilihat wisatawan saat tiba di Sulawesi Selatan menuju Kota Makassar dan kabupaten/kota lainnya.
"Ketika pengunjung tiba, mereka harus disambut dengan suasana yang tertib dan nyaman. Oleh karena itu, kita semua perlu bekerja keras untuk mengatasi berbagai masalah sosial yang ada," terang dia.
Oleh karena itu, Arwin mengatakan diperlukan langkah konkret dan strategis untuk menuntaskan masalah ini mulai dari hulu hingga hilir, guna memastikan penyelesaian yang berkelanjutan dan efektif.
"Permasalahan ini tidak bisa hanya diatasi di permukaan. Kita harus melihat akar penyebabnya dan menangani secara terstruktur dari awal hingga akhir. Untuk itu pentingnya penanganan mulai hulu ke hilir," ujarnya.
Arwin berharap melalui rakor ini akan tercipta solusi yang bersifat permanen dalam menangani masalah sosial tersebut, sehingga tidak hanya menyelesaikan masalah secara sementara.
"Kita harus memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil dapat mencegah munculnya masalah serupa di masa depan," tambahnya.
Ia juga menyebut pentingnya kolaborasi antarinstansi untuk memperkuat komitmen dalam menyelesaikan permasalahan ini.
Rapat koordinasi ini dihadiri jajaran Pemprov Sulawesi Selatan, Polrestabes Makassar, Polres Maros, Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar, Sentra Wirajaya Kementerian Sosial serta OPD Pemkot Makassar.