Makassar (ANTARA Sulsel) - Tim gabungan pencari dan penyelamat (SAR) Tanadoang, Kepulauan Selayar, masih terus mencari korban Kapal Motor (KM) Isabella yang terbalik di Pulau Batu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

"Tim gabungan masih mencari korban yang kemungkinan terbawa arus dan empat orang yang dicari belum diketahui apakah masih hidup atau meninggal sedangkan tiga lagi sudah meninggal," ujar Kapolres Selayar AKBP Moh Hidayat, SIK yang dihubungi melalui telepon genggamnya (HP) di Selayar, Jumat.

Keempat korban yang masih dinyatakan hilang itu yakni Syamsir (4), Anti (13) Alia (6) dan Fajriati. Sedangkan tiga penumpang lainnya yang dinyatakan sudah meninggal, yakni Darna (32), Sari (75) dan Suwarni (30).

Berdasarkan keterangan saksi korban selamat saat dievakuasi oleh regu penyelamat mengatakan jika semua penumpang yang berjumlah 51 orang itu sebagian terbawa arus.

Sedangkan beberapa diantaranya berusaha diselamatkan dengan memberikan pelampung, jeriken serta gabus yang ada di atas kapal sedangkan yang sudah meninggal langsung diikat di kapal yang sudah terbalik.

Namun, empat orang yang meninggal pada saat itu, hanya satu yang terus berada di kapal sedangkan tiga lainnya hanyut tersapu ombak yang tingginya diperkirakan tujuh meter.

"Berdasarkan keterangan saksi, pada saat terbalik itu kapal, semua penumpang berusaha menyelamatkan diri dan nakhoda bersama yang lainnya membalikkan lagi kapalnya, namun tersapu ombak lagi sampai tiga kali," katanya.

Sebelumnya, Kapal Motor Isabella yang mengangkut 51 orang penumpang terbalik di sekitar Pulau Batu dan Pulau Panjang, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan dan menenggelamkan sebagian penumpangnya.

Kapolres mengatakan, insiden kecelakaan laut itu terjadi pada Rabu 30 Juli dimana KM Isabella dengan menggunakan mesin Jiandong 24 PK sebanyak dua unit itu mengangkut penumpang sebanyak 51 orang dari Pulau Lambego tujuan Pulau Kayuadi.

Dalam perjalanannya itu, KM Iiabella yang melintasi Pulau Batu dan Pulau Panjang tiba-tiba terbalik di tengah laut dan menenggelamkan semua penumpangnya termasuk sang nakhoda Muh Tahir warga Desa Komba-komba.

Hidayat mengatakan, setelah terbalik, kapal yang terbawa arus gelombang itu tersangkut di karang Bone Siala, Desa Ujung, Kecamatan Pasimasunggu Timur (Pastim).

"Jadi setelah kapalnya terbalik, semua penumpang berusaha menyelamatkan diri dan beberapa diantaranya pada malam itu ditemukan selamat dan emapt dinyatakan meninggal dunia, namun hanya satu jenazah yang ditemukan," katanya.

Mantan Kasat Lantas Polrestabes Makassar itu menjelaskan, dari 51 orang penumpang, empat meninggal dunia, 3 orang berhasil selamat dan empat orang lainnya masih dalam pencarian.

Jenazah yang ditemukan itu, Hatijah dan jenazahnya langsung dievakuasi ke Puskesmas Ujung. Sedangkan tiga jenazah lainnya masih dicari yakni Darna (32), Sari (75) dan Suwarni (30).

Selain jenazah yang ditemukan itu, masih ada empat penumpang lainnya yang masih dalam pencarian yakni, Syamsir (4), Anti (13) Alia (6) dan Fajriati. Keempat warga itu masih dalam pencarian serta tiga jenazah lainnya.

Regu pencari dan penyelamat (SAR) gabungan yang melakukan pencarian hingga Kamis malam, belum menemukan empat orang penumpang lainnya yang diduga terbawa arus.

"Kita masih melakukan pencarian terhadap empat orang penumpang lainnya sama jenazah ketiganya juga sedangkan yang selamat sudah mendapatkan perawatan," ucapnya. Yuniardi

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024