Makassar (ANTARA Sulsel) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan menyatakan lokasi pertandingan panjat tebing Porda tidak bisa dipindahkan ke daerah lain tanpa adanya kesepatan awal dari pihak penyelenggara.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel Nukhrawi Nawir, di Makassar, Sulsel, Senin, menjelaskan hal itu menanggapi ketidaksiapan sarana dan prasarana panjat tebing khususnya untuk nomor speed di Kabupaten Bantaeng, Sulsel.

"Jika tidak bisa menyiapkan hingga batas waktu yang ditetapkan, maka terpaksa cabang olahraga itu tidak dipertandingkan. Pemkab Bantaeng tidak bisa memindahkan lokasinya ke daerah lain karena tidak ada pembicaraan awal," katanya.

Pada pelaksanaan Porda Pangkep 2010, kata dia, cabang dayung memang bisa dilaksanakan di Danau Tanjung Bunga Makassar. Sebab pihak tuan rumah dan seluruh peserta porda sudah ada kesepakatan awal. Pihaknya juga memahami karena di Kabupaten Pangkep memang tidak ada lintasan dayung yang presentatif.

"Untuk kategori foulder saya kira masih bisa dilaksanakan. Adapun untuk panjat tebing kategri speed, kita akan lihat kedepan. Jika tidak ada venue maka secara otomatis tidak akan dipertadingkan di Porda nanti," katanya.

Ketua KONI Bantaeng Ahmad Karim sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya hingga kini belum bisa membangun sarana dan prasarana panjat tebing karena terkendala ketiadaan bahan yang sesuai standar pertandingan.

Untuk pembuatan venue panjat tebing Porda, kata dia, sebenarnya sudah dilakukan. Namun bahan fiber yang digunakan ternyata ukurannya lebih tipis dan dinyatakan tidak sesuai standar keselamatan. Pihaknya juga tidak mau memaksakan menggunakan bahan tersebut karena dikhawatirkan terjadi kecelakaan.

Pihaknya juga mendukung penuh ketentuan atau standar yang ditetapkan pihak delegate panjat dinding Sulsel. Sebab keselamatan atlet memang menjadi faktor utama yang perlu diperhatian. Pihaknya tentu tidak ingin bermain-main karena panjat tebing memang olahraga yang cukup ekstrim.

Menurut dia, baik dinding atau tiang besi yang menjadi bahan utama pembangunan venue, memang harus sesuai standar keamanan. Jika ukurannya atau tingkat ketebalannya tidak sesuai maka tentu berpotensi terjadi kecelakaan.

"Hingga kini bahan fiber yang dibutuhkan untuk pembuatan arena panjat dinding belum ada. Kami sudah lama mengusulkan ke pengprov FPTI Sulsel namun belum ada kepastian. Kami tidak bisa memastikan apakah cabang ini bisa dipertandingan atau tidak," ujarnya. J Suswanto

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024