Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian Sulsel menyelenggarakan Pameran Agro Inovasi Teknologi Pertanian, 7-8 Agustus, dalam rangka memperingati HUT ke-40 Balitbang dan HUT ke-20 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).
"Dalam pameran ini kami mengadakan temu usaha, temu teknis, pelatihan penangkaran benih untuk petani kedelai, pelatihan agribisnis bawang merah, serta `field trip`," kata Kepala BPTP Sulsel Fadjry Djufry di Makassar, Kamis.
Dalam field trip tersebut, lanjutnya, BPTP melakukan diseminasi teknologi unggulan mulai dari tanaman pangan hortikultura, dan peternakan.
"Jadi jika selama ini pengetahuannya masih terbatas pada teori, maka melalui field trip ini petani dan penyuluh dapat melihat secara langsung aplikasi inovasi teknologi unggulan kita di lapangan," jelasnya.
Fadjry menjelaskan bahwa keberadaan BPTP memang dimaksudkan untuk mendukung pengembangan pertanian di daerah melalui distribusi berbagai teknologi unggulan tersebut.
"Selama ini ada kesenjangan yang terjadi antara hasil yang diperoleh oleh lembaga penelitian dan hasil yang diperoleh petani di lapangan, disinilah peran BPTP untuk melakukan pelatihan-pelatihan kepada penyuluh dan petani sehingga kesenjangan tersebut dapat diperkecil," urainya.
Menurut Fadjry BPTP mengkaji inovasi teknologi di tingkat nasional kemudian membuat teknologi tersebut spesifik lokasi inilah yang kemudian disosialisasikan ke petani.
"Untuk wilayah Sulsel kami sudah membuat rekomendasi teknologi tersebut per kecamatan," katanya. Farochah
"Dalam pameran ini kami mengadakan temu usaha, temu teknis, pelatihan penangkaran benih untuk petani kedelai, pelatihan agribisnis bawang merah, serta `field trip`," kata Kepala BPTP Sulsel Fadjry Djufry di Makassar, Kamis.
Dalam field trip tersebut, lanjutnya, BPTP melakukan diseminasi teknologi unggulan mulai dari tanaman pangan hortikultura, dan peternakan.
"Jadi jika selama ini pengetahuannya masih terbatas pada teori, maka melalui field trip ini petani dan penyuluh dapat melihat secara langsung aplikasi inovasi teknologi unggulan kita di lapangan," jelasnya.
Fadjry menjelaskan bahwa keberadaan BPTP memang dimaksudkan untuk mendukung pengembangan pertanian di daerah melalui distribusi berbagai teknologi unggulan tersebut.
"Selama ini ada kesenjangan yang terjadi antara hasil yang diperoleh oleh lembaga penelitian dan hasil yang diperoleh petani di lapangan, disinilah peran BPTP untuk melakukan pelatihan-pelatihan kepada penyuluh dan petani sehingga kesenjangan tersebut dapat diperkecil," urainya.
Menurut Fadjry BPTP mengkaji inovasi teknologi di tingkat nasional kemudian membuat teknologi tersebut spesifik lokasi inilah yang kemudian disosialisasikan ke petani.
"Untuk wilayah Sulsel kami sudah membuat rekomendasi teknologi tersebut per kecamatan," katanya. Farochah