Makassar (ANTARA Sulsel) - Local Public Service Specialist USAID - KINERJA Rohani Mapparimang mengatakan, capaian penggunaan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif di Makassar mencapai 76,8 persen.

"Dalam empat tahun terakhir, kesadaran pemberian ASI kepada anak sudah semakin membaik, hal itu ditandai dengan peningkatan presentase penggunaan ASI dari tahun ke tahun," kata Rohani pada Workshop tentang Pelayanan Publik yang digelar Jurnal Celebes bekerja sama USAID - Kinerja di Makassar, Jumat.

Dari pendampingan USAID - KINERJA diketahui, pada 2010 angka capaian penggunaan ASI tercatat sebanyak 34,99 persen, kemudian tahun berikutnya naik rata-rata 15 persen per tahun dan selanjutnya pada 2013 mencapai 67,8 persen.

Menurut Rohani, upaya mendorong masyarakat untuk memberikan ASI kepada anak balitanya terus dilakukan lembaganya dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

"Hasil dari perjuangan itu, bersama dengan pihak Pemkot Makassar kemudian menggodok Peraturan Daerah terkait penggunaan ASI, termasuk menyediakan layanan ruang/bilik menyusui di lokasi pelayanan publik," katanya.

Akhirnya, pada 2012 lahir dua peraturan wali kota yakni Perwali No 5 Tahun 2012 tentang Kesehatan Gizi dan Anak dan Perwali Nomor 49 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif.

Pemberian ASI pada anak, lanjut Rohani, akan menekan angka kematian balita, karena imunitas balita akan lebih baik dibandingkan dengan memberikan susu formula.

"Karena itu, semua pihak berkewajiban untuk terus menyosialisasikan pada masyarakat khususnya masyarakat ekonomi lemah, karena mereka memiliki kecenderungan menggunakan susu formula akibat kekurangtahuannya," katanya. E Sujatmiko

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024