Palu (ANTARA Sulsel) - Kepala Perum Bulog Sulawesi Tengah, Mar'uf mengatakan realisasi pengadaan beras untuk kebutuhan stok nasional di daerah itu terbesar di Kabupaten Poso.

"Sampai sekarang ini realisasi pengadaan beras di daerah bekas dilanda konflik tersebut sudah mencapai 6.452 ton," katanya di Palu, Jumat.

Ia mengatakan kegiatan pengadaan di Kabupaten Poso selama Januari sampai medio Agustus 2014 ini berjalan cukup bagus dibandingkan daerah lainnya di Sulteng.

Padahal, katanya lumbung beras Sulteng adalah Kabupaten Parigi Moutong, Donggala dan Banggai.

Menurut dia, kegiatan pengadaan di Poso yang dilakukan Sub Divisi Regional (Divre) Poso cukup berhasil.

Itu bisa kita lihat dari realisasi pengadaan yang saat ini sudah mencapai 6.452 ton atau tertinggi di Sulteng.

Sementara Kabupaten Parigi Moutong, Donggala dan Sigi, pengadaan baru 4.773 ton.

Sedangkan pengadaan di Kabupaten Banggai yang merupakan salah satu lumbung beras di Sulteng hingga kini baru 1.082 ton. Menyusul Kabupaten Tolitoli 1.957 ton.

Total realisasi pengadaan beras di Sulteng selama delapan bulan ini baru sekitar 14 ribu ton dari target yang ditetapkan Bulog Sulteng pada musim panen 2014 ini sebanyak 47 ribu ton.

Dia mengaku pengadaan pada musim tanam pertama dan sekarang ini memasuki musim tanam kedua berjalan sedikit seret dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun-tahun sebelumnya, misalkan priode Januari Agustus 2012 dan 2013 realisasi pengadaan beras di Sulteng sudah diatas 20 ribu ton.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan pengadaan seret. Faktor dimaksud adalah harga beras dipatok pengumpul cukup tinggi yaitu berkisar Rp7.200,00 per kilogram.

Bulog Sulteng membeli beras petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) beras ditetapkan Rp6.600,00 per kilogram.

Faktor lainnya adalah produksi petanu menurun akibat dampak dari musim kekeringan dan juga puso karena hama dan bencana alam. B. Suyanto

Pewarta : Anas Masa
Editor :
Copyright © ANTARA 2024