Makassar (ANTARA Sulsel) - Konsumen kelas menengah Indonesia kini tidak hanya menginginkan manfaat fungsional dan sosial dari suatu produk ekonomi tetapi juga manfaat spiritual.

"Kelas menengah Indonesia kini tumbuh semakin kaya, semakin cerdas, dan semakin religius. Mereka tidak hanya menginginkan manfaat sosial dan fungsional tetapi juga manfaat spiritual dari produk yang mereka konsumsi," kata penulis buku "Marketing To The Middle Class Moslem" Yuswohady di Makassar, Sabtu.

Yuswohady mengatakan bahwa kecenderungan tersebut terlihat dari "booming" penjualan yang kini tengah dinikmati produk-produk berbasis syariah.

"Label kosmetik halal misalnya, kini semakin menggerogoti pangsa pasar label kosmetik konvensional, belum lagi industri hijab yang tumbuh pesat, termasuk hotel-hotel syariah yang semakin menjamur," ujar Yuswohady.

Kini, lanjutnya, ibadah tidak lagi semata terbatas pada hal-hal yang bersifat ritual seperti shalat, dzikir, atau puasa, tetapi konsumsi juga mulai dipahami sebagai salah satu cara beribadah, dan memenuhi kebutuhan itu merupakan peluang pasar yang besar bagi produsen dan marketer.

Yuswohady mengidentifikasi setidaknya terdapat 11 produk dengan pasar kelas menengah Muslim yang besar, di antaranya kosmetik dan makanan halal, hijab, produk investasi dan asuransi syariah, bank syariah, dan hotel syariah.

Ia menjelaskan bahwa ke depan bisnis berbasis syariah tersebut dapat terus berkembang bahkan ke tingkat global karena prinsip Islam --yang memang universal.

"Jangan heran bila kelak kita akan menemukan hotel-hotel syariah di Tiongkok misalnya, karena Islam memang adalah rahmatan lil alamin, prinsipnya universal, sehingga produk berbasis syariah bisa diterima di mana saja," katanya. Chaidar

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024