Manado (ANTARA Sulsel) - Customer Relation Pertamina MOR VII, Ibnu Adiwena mengatakan saat ini Pertamina sedang melakukan normalisasi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Normalisasi ini mulai dilakukan awal minggu ke tiga Agustus 2014," kata Ibnu di Manado, Jumat.

Langkah ini ditempuh, setelah banyak terjadi antrean pembelian BBM bersubsidi di sejumlah daerah sehingga Pertamina putuskan menyalurkan lagi.

"Dengan mencermati perkembangan situasi yang terjadi di masyarakat, mulai pekan ini Pertamina memutuskan untuk melakukan normalisasi pasokan BBM bersubsidi, baik untuk premium maupun solar," kata Ibnu.

Namun demikian, kata Ibnu, penyaluran tetap akan dilakukan secara terukur dan terarah sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.

"Penyaluran BBM bersubsidi ke SPBU dilakukan normalisasi untuk memulihkan situasi," katanya.

Adapun potensi terlampauinya kuota BBM subsidi dalam APBN-P 2014 yang menjadi dasar pengaturan pembatasan penyaluran sebelumnya, katanya, pemerintah akan memutuskan solusi yang tentunya tidak akan merugikan Pertamina.

Executive Retail BBM Area Manado Arief Rachman mengatakan pihaknya meminta kepada masyarakat di Provinsi Sulut agar tidak panik, karena penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di daerah tersebut berjalan nomal.

"Tidak ada pengurangan kuota BBM di Sulut, jadi masyarakat Sulut tak perlu kuatir," kata Arief.

Kuotanya normal, kata Arief, seperti hari-hari sebelumnya pasokannya yakni 1.100-1.200 kiloliter setiap hari.

Ia menuturkan dari jumlah pasokan BBM bersubsidi tersebut, sebanyak 80 persen untuk Jenis Premium dan sisanya Solar.

Mengenai antrian kendaraan di beberapa SPBU yang ada di Kota Manado, Arief mengungkapkan hal tersebut mungkin dipengaruhi dari berita di Pulau Jawa. G. Merung

Pewarta : Jootje Kumajas
Editor :
Copyright © ANTARA 2024