Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan Pusat Statistik mencatat angka inflasi Sulawesi Selatan 0,40 persen selama Agustus 2014 masih lebih rendah dibandingkan kinerja inflasi nasional pada periode yang sama sebesar 0,47 persen.

"Dengan angka inflasi Sulsel yang tercatat sekitar 0,40 persen diantara 82 kota di Indonesia ini masih jauh lebih baik dibandingkan beberapa kota dan provinsi lainnya dan bahkan rata-rata angka secara nasional," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan, Nursam Salam di Makassar, Senin.

Ia mengatakan, inflasi 0,40 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 111,44. Dari 82 kota IHK, 66 kota inflasi dan 16 kota lainnya mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi disebutkannya terjadi di Tanjung Pandan yang mencatat angka 1,98 persen dengan IHK 121,24 dan terendah terjadi di Kota Banjarmasin sebesar 0,2 persen dengan IHK 111,63.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Ternate sebesar -1,02 persen dengan IHK 116,00 dan terendah di Kota Samarinda -0,01 persen dengan IHK 115,17.

Menurut dia, inflasi di provinsi Sulsel ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,26 persen.

untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mencatat angka 0,29 persen ; kelompok perumahan seperti air, listrik, gas dan bahan bakar 1,08 persen.

Untuk kelompok sandang sebesar 0,18 persen ; kelompok kesehatan 0,15 persen ; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga hanya mencatat 0,78 persen ; dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan -0,18 persen.

"Inflasi di Sulsel ini tidak tinggi dan tidak juga rendah dan pengendalian inflasi masih lebih bagus dibandingkan dengan kota lainnya yang IHK itu ada 82 kota," katanya.

Nursam mengaku beberapa komoditas pendorong inflasi dari kelompok bahan makanan menyumbang 0,0544 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0487 persen.

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,2513 persen, kelompok sandang 0,0142 persen, kelompok kesehatan 0,0066 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,0570 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan -0,0320 persen.  Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024