Ambon (ANTARA Sulsel) - Hasil perkebunan yang merupakan komoditi ekspor Maluku seperti cengkih dan cokelat yang ditawarkan para pengumpul di Kota Ambon harganya kembali bergerak naik, sedangkan biji pala, fuli, dan kopra tetap bertahan.

Pantauan di sejumlah lokasi transaksi, Selasa, harga cengkih per kilogram sudah naik dari Rp143.000,  menjadi Rp146.000, cokelat dari Rp32.000 menjadi Rp34.000, kecuali biji pala bundar masih bertahan Rp77.000, fuli Rp30.000, dan kopra Rp6.000.

Ceng, pengumpul yang setiap hari melakukan transaksi jual beli di Jalan Setia Budi, kawasan Kelurahan Batugajah, mengatakan, harga berbagai hasil komoditi unggulan daerah ini cukup bagus dan sangat menguntungkan para petani.

"Misalnya saja cengkih yang pada bulan Agustus lalu masih bertahan dengan harga Rp143.000 kini naik menjadi Rp146.000 per kilogram, begitu juga dengan cokelat. Pokoknya komoditi unggulan daerah ini harganya masih cukup baik," ujarnya.

Dia menjelaskan, harga cengkih yang dipatok Rp146.000/kg itu tidak mengalami perubahan selama tiga minggu terakhir, begitu juga biji pala bundar, fuli maupun cokelat dan kopra.

Kecuali kopra yang bergerak turun dari Rp7.000 menjadi Rp6.000 per kilogram, namun pada umumnya harga berbagai jenis hasil perkebunan Maluku masih bagus sebab perkembangan transaksi belakangan ini biasa- biasa saja.

"Sampai sekarang ini hasil pembelian biji pala bundar dalam sebulan hanya satu ton, sedangkan cengkih puluhan kilogram, apalagi sekarang ini bukan masa panen," ujarnya.

Dia menambahkan, hasil pembelian yang dilakukan di Ambon dijual lagi ke Surabaya sebagai pasar utama hasil perkebunan. Karena itu perkembangan harga yang diterapkan di Ambon selalu mengikuti perkembangan harga di Surabaya.

"Pokoknya selama belum terjadi perubahan harga di Surabaya kami masih tetap mempertahankan harga di sini, sebab hasil pembeliannya dijual lagi ke Surabaya," katanya. T. Susilo

Pewarta : Shariva Alaidrus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024