Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto fokus pada penanganan kota dan pembangunannya, salah satunya dengan menerapkan bangunan vertikal bagi para pengembang.
"Penduduk semakin bertambah, sedangkan lahannya begitu-begitu saja tidak bertambah. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, di Makassar sudah tidak ada lagi lahan kosong sehingga tidak ada alternatif lain kecuali konsep bangunan vertikal," ujarnya di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan, susahnya mendapatkan tanah di dalam kota serta rumah menjadi salah satu alasan untuk membuat kebijakan dengan cara mengembangkan rumah vertikal.
Rumah murah yang dijanjikannya saat kampanye beberapa bulan lalu bersama pasangannya Syamsu Rizal itu mulai ditagih warga dan dirinya sendiri akan membuat kebijakan tersebut dan segera meluncurkannya di Kampung Sapiria, Jalan Lembo Makassar atau lokasi kebakaran dua pekan lalu.
"Sekarang cari tanah di wilayah perkotaan kan tidak mudah. Untuk itu, mau tidak mau hunian harus ke atas karena sudah tidak ada lagi tanah yang bisa dibanguni," katanya.
Dia menyatakan, tanah-tanah kosong dalam kota sudah dibangun menjadi perumahan dan untuk pemasarannya sendiri itu tidaklah murah karena hanya menyasar kelas menengah ke atas. Sedangkan mayoritas penduduk Makassar adalah warga kelas bawah yang tidak mampu membeli rumah yang ada di dalam kota karena harganya sudah di atas Rp500 juta hingga Rp11,5 miliar.
Dirinya sendiri sudah menjamin ketersediaan rumah murah di dalam kota, karenanya dirinya akan segera bekerjasama dengan pengembang untuk membuat perumahan murah yang konsepnya vertikal.
Menurut dia, Makassar merupakan kota potensial untuk proyek hunian vertikal tersebut, terlihat dari sejumlah proyek apartemen yang saat ini sedang dibangun seperti di wilayah Panakukkang.
"Suplai bisa dikejar. Persoalannya lahannya terbatas, biar kita punya kemampuan membangun rumah, tapi tanahnya terbatas, maka solusinya bangunan perumahan harus vertikal," katanya.
Hunian vertikal, kata Danny Pomanto, sapaan akrabnya itu, sejalan dengan visinya bersama Deng Ical untuk menciptakan rumah murah bagi penduduk Makassar. Kaswir
"Penduduk semakin bertambah, sedangkan lahannya begitu-begitu saja tidak bertambah. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, di Makassar sudah tidak ada lagi lahan kosong sehingga tidak ada alternatif lain kecuali konsep bangunan vertikal," ujarnya di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan, susahnya mendapatkan tanah di dalam kota serta rumah menjadi salah satu alasan untuk membuat kebijakan dengan cara mengembangkan rumah vertikal.
Rumah murah yang dijanjikannya saat kampanye beberapa bulan lalu bersama pasangannya Syamsu Rizal itu mulai ditagih warga dan dirinya sendiri akan membuat kebijakan tersebut dan segera meluncurkannya di Kampung Sapiria, Jalan Lembo Makassar atau lokasi kebakaran dua pekan lalu.
"Sekarang cari tanah di wilayah perkotaan kan tidak mudah. Untuk itu, mau tidak mau hunian harus ke atas karena sudah tidak ada lagi tanah yang bisa dibanguni," katanya.
Dia menyatakan, tanah-tanah kosong dalam kota sudah dibangun menjadi perumahan dan untuk pemasarannya sendiri itu tidaklah murah karena hanya menyasar kelas menengah ke atas. Sedangkan mayoritas penduduk Makassar adalah warga kelas bawah yang tidak mampu membeli rumah yang ada di dalam kota karena harganya sudah di atas Rp500 juta hingga Rp11,5 miliar.
Dirinya sendiri sudah menjamin ketersediaan rumah murah di dalam kota, karenanya dirinya akan segera bekerjasama dengan pengembang untuk membuat perumahan murah yang konsepnya vertikal.
Menurut dia, Makassar merupakan kota potensial untuk proyek hunian vertikal tersebut, terlihat dari sejumlah proyek apartemen yang saat ini sedang dibangun seperti di wilayah Panakukkang.
"Suplai bisa dikejar. Persoalannya lahannya terbatas, biar kita punya kemampuan membangun rumah, tapi tanahnya terbatas, maka solusinya bangunan perumahan harus vertikal," katanya.
Hunian vertikal, kata Danny Pomanto, sapaan akrabnya itu, sejalan dengan visinya bersama Deng Ical untuk menciptakan rumah murah bagi penduduk Makassar. Kaswir