Mamuju (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju Provinsi Sulawesi Barat menyiagakan personel untuk menindaklanjuti dampak bencana longsor yang terjadi di sejumlah tempat di Kabupaten Mamasa.

Kepala Kantor Basarnas Mamuju Muhammad Rizal, di Mamuju, Rabu mengatakan, akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang berlangsung selama sepekan terakhir mengakibatkan longsor yang terjadi pada empat kecamatan di Kabupaten Mamasa.

"Kami sudah menerjunkan 11 personel tim rescue Basarnas Mamuju untuk bersiaga di posko siaga bencana hidrometeorologi, cuaca ekstrem dan ancaman gempa megatrush yang berlokasi di Kantor BPBD Mamasa," kata Rizal.

Selain personel Basarnas Mamuju yang bersiaga di posko siaga, instansi lain yang terlibat dalam mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorologi, diantaranya Kodim 1428, Polres Mamasa, BPBD serta Dinas Perhubungan Kabupaten Mamasa.

"Total ada 30 personel yang tergabung dalam posko siaga tersebut," katanya.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya juga telah melakukan koordinasi awal terkait bencana longsor yang terjadi, dan menginstruksikan tim rescue Basarnas untuk menyiagakan peralatan SAR, jika sewaktu-waktu terjadi longsoran susulan di kawasan pemukiman warga sekitar.

"Kami juga mengutamakan keselamatan personel dan pengguna lalulintas di poros Trans Sulawesi jalur Mamasa dengan melakukan mobile siaga selama pelaksanaan siaga SAR khusus Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.," terang Rizal.

Sementara itu, berdasarkan data BPBD Kabupaten Mamasa, terdapat empat kecamatan yang tengah dilanda bencana longsor, yaitu Kecamatan Messawa, Tandukkalua, Balla dan Kecamatan Rantebulahan Timur, dengan delapan desa yang terdampak.

Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu namun tercatat 50 kepala keluarga terdampak longsor, 12 unit rumah rusak berat, 17 unit rumah rusak sedang, empat unit rusak ringan, lima petak lahan persawahan dan serta dua unit minibus sempat tertimbun longsoran.


Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024