Makassar (ANTARA Sulsel) - Bank Indonesia (BI) meresmikan peluncuran Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) yang dirangkaikan dengan Talk Show "e-Money Goes to Campus" di Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM).

"Acara ini diselenggarkan sebagai bagian dari rangkaian kampanye nasional GNNT menuju masyarakat yang kami sebut dengan `Less Cash Society` atau masyarakat yang menggunakan lebih sedikit uang tunai," kata Kepala Kantor BI Wilayah I Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) Suhaedi di Makassar, Selasa.

`Less Cash Society`, lanjut Suhaedi, dapat terwujud karena adanya kemajuan teknologi yang memungkinkan munculnya sistem pembayaran nontunai yang lebih efisien, aman, dan mudah.

"Instrumen uang tunai menghabiskan biaya yang sangat besar baik untuk pengadaan maupun distribusinya, dengan GNNT efisiensi anggaran dapat dilakukan," jelas Suhaedi.

Suhaedi mengatakan GNNT ini merupakan tonggak sejarah menuju peradaban baru, karena BI mengajak masyarakat untuk mengubah paradigma dalam sistem pembayaran menuju masyarakat yang lebih efisien dan produktif.

"Ini bukan hanya perubahan sistem pembayaran tetapi bagaimana kita menuju masyarakat yang lebih efisien, produktif, dan lebih maju," kata Suhaedi.

Suhaedi berharap pemilihan UNM sebagai "pilot project" diharapkan dapat menginspirasi kampus dan komunitas lain untuk ikut serta dalam GNNT ini.

"Kami berharap civitas akademika dan alumni UNM bisa menjadi obor dan penerang bagi masyarakat untuk mengubah paradigma mereka menuju `Less Cash Society`," ujar Suhaedi.

Sementara itu, Rektor UNM Prof Arismunandar mengatakan bahwa pemilihan mahasiswa UNM sebagai sasaran sosialisasi adalah pilihan yang tepat.

"Kami meluluskan kurang lebih 4.000 mahasiswa calon guru per tahun, jika mereka menjadi guru maka informasi ini akan dapat disebarkan ke anak didik mereka, sehingga gerakan ini dapat tersebar lebih luas," kata Arismunandar.

Arismunandar juga berharap agar peluncuran GNNT ini dapat berhasil dengan baik yang ditandai dengan meluasnya gerakan ini di masyarakat.

"Gerakan ini perlu kita dorong terus ke depan, sehingga terwujud pola pembangunan yang lebih sedikit menggunakan uang tunai," ujar Arismunandar. Farochah

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024